INDONESIAONLINE – Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang menggelar pelatihan berdasarkan unit kompetensi tahun 2022. Kali ini, 42 orang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Indigo Space, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Siti Mahmudah mengatakan bahwa pihaknya menggelar kegiatan ini mulai Senin (18/7/2022) hingga Jum’at (22/7/2022). Hal itu untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan dan daya saing pencari kerja.

Dalam hal ini, pihaknya telah bekerjasama dengan SMK Kartika IV-1 sebagai pelaksana swakelola kegiatan pelatihan olahan pangan di Kota Malang tahun 2022. 

“Pada kesempatan kali ini melalui pelatihan olahan makanan diikuti oleh 42 orang bekerjasama dengan  SMK Kartika IV-1 Malang,” ujar Siti Mahmudah kepada JatimTIMES, Senin (18/7/2022).

Baca Juga  Bawaslu Kabupaten Malang Komitmen Kawal Kepersetaan Disabilitas dalam Pemilu 2024

Menurut Siti Mahmudah, saat ini sektor kuliner termasuk ke dalam sektor industri kreatif. Industri kreatif kuliner sendiri juga sudah memiliki pasar tersendiri baik di Indonesia maupun di internasional.

“Sektor kuliner di Indonesia sudah memiliki pasar yang luas dan juga sudah bisa bersaing dengan pasar ritel modern. Sektor kuliner juga bisa menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan saat ini, karena memiliki nilai ekonomis namun tetap memiliki keuntungan,“ ungkap Siti Mahmudah.

Warga Kota Malang saat serius mendengar instruktur memberikan pelatihan (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

Dari pandangan Siti Mahmudah, saat ini bagi orang yang ingin berbisnis kuliner, akan selalu dituntut untuk mencari inovasi makanan unik, kreatif dan menguntungkan. Karena saat ini banyak orang yang tidak hanya mementingkan rasa dalam makanan,  namun suka makanan yang berbeda.

Baca Juga  Pekan Depan, Peternak Dapat Bantuan PMK dari Pemkab Malang

“Maka dari itu kita dituntut bukan hanya memiliki ide bisnis makanan, namun juga memiliki ide usaha makanan kreatif, ide bisnis makanan unik, sehingga bisa menjadi inspirasi bisnis makanan dan tentunya menjadi bisnis makanan yang menguntungkan,” jelas Siti Mahmudah.

Oleh karena itu, setelah mengikuti pelatihan ini, Siti Mahmudah berharap peserta mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilannya. Serta mampu bersaing apabila akan merintis menjadi wirausaha kuliner untuk meningkatkan pendapatan.

“Semoga para peserta bisa meningkatkan keterampilan dan kompetensi serta bermanfaat bagi kita semua,” tutup Siti Mahmudah.