INDONESIAONLINE – Hari Jumat merupakan hari yang baik. Rasulullah SAW pun bersabda akan hal ini.

“Sebaik-baiknya hari yang padanya terbit matahari adalah hari Jumat. Pada hari itulah saat diciptakannya Adam, dimasukkannya ia ke surga, dan dikeluarkannya dari surga.” (HR Muslim).

Bahkan ada yang berpandangan, jika meninggal di hari Jumat, merupakan kematian yang baik. Benarkah demikian?

Diolah dari Republika, Direktur Departemen Portal Elektronik Dar al-Ifta Mesir, Syekh Ahmad Wissam, menyampaikan sebagian ulama berpendapat jika kematian yang dapat pada hari Jumat merupakan pertanda baik. 

Riwayat Abdullah bin Amr Ra, menyebutkan bahwa, mereka para muslim yang meninggal pada hari Jumat akan mendapatkan keistimewaan dan ganjaran terbebas dari fitnah kubur. 

Baca Juga  Kemenag Gelar Sidang Isbat Tentukan Idul Adha 2022 Sore Ini

“Tidak ada seorang muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil atau pun dewasa) meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat. Melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur,” (HR Ahmad).

Mufti Agung Mesir Syekh Ali Jumlah menyampaikan, seorang muslim boleh berpandangan kematian yang terjadi di hari Jumat adalah tanda baik. Hal ini sebagaimana hadits riwayat At Tirmidzi dari Rabi’ah bin Yusuf dari Bnu Amr bin Al Ash, Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah seorang Muslim yang meninggal pada hari Jumat atau Jumat malam, kecuali Allah SWT akan melindunginya dari siksa kubur.”

Salah satu Keutamaan meninggal pada hari Jumat adalah, karena pada hari tersebut banyak orang yang pergi ke masjid untuk shalat Jumat. Merekapun dapat melakukan sholat gaib kepada orang yang meninggal. 

Baca Juga  Legislator Minta Menkes Pecat Kepala RSUD Ciereng Usai Tolak Ibu Hamil Akan Melahirkan Berujung Meninggal

Riwayat Humaid dari Iyas bin Bukair, “Siapa mati di hari Jumat, dia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur”. Tetapi, menurut Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, hadits tersebut tidak sampai kepada derajat hadits sahih. Syekh Jumah juga menjelaskan, terhadap hadits tersebut, Imam Tirmidzi menilai hadits itu memiliki kelemahan. 

Berbeda juga dengan Imam Bukhari yang meriwayatkan bahwa meninggal di hari Senin juga menjadi tanda baik. Sebab hari Senin Rasulullah SAW wafat.