INDONESIAONLINE – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang melaksanakan kegiatan KKM dengan terencana dan juga dengan program kerja yang strategis. Salah satunya adalah Kelompok KKM 188 yang mengembangkan media pembelajaran Salam.

Salam merupakan akronim dari Snake and Ladder Math atau Ular Tangga Matematika. Ini merupakan media pembelajaran agar siswa tak merasa jenuh dalam pelajaran matematika.

Salam memiliki aturan main yang cukup mudah, sama seperti halnya ular tangga. Dalam media pembelajaran ini terdapat dadu yang harus dilemparkan oleh siswa. Dan setiap melempar dadu, siswa diminta untuk mengambil satu soal yang harus dijawab dengan benar.

Baca Juga  Sikapi Tragedi Kanjuruhan, UIN Malang Gelar Doa Bersama

Namun, jika jawaban yang diberikan salah, maka ia harus mundur satu langkah. Sehingga, dengan media pembelajaran ini, lebih memberikan pengalaman yang berkesan pada siswa serta membuat siswa lebih antusias dalam belajar matematika

Hal itupun terbukti, saat Kelompok KKM 188 mengaplikasikan pada siswa kelas 5 di SDN Palaan. Para siswa yang belajar menggunakan Salam tersebut begitu betah dan enggan untuk cepat-cepat mengakhiri pembelajaran mengunakan Salam.

Atiris Syari’ah, salah batu anggota Kelompok KKM 188  Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, menjelaskan jika
dipakainya media pembelajaran ini dilatarinsiswa kelas 5 di SDN 2 Palaan yang merasa jenuh dalam pembelajaran matematika. Selain itu, kesulitan para siswa dalam memahami pelajaran juga menjadi latar diterapkannya Salam.

Baca Juga  10 Kampus Negeri Buka Jurusan Kedokteran Baru di Jalur SNBT

Setelah diterapkannya media pembelajaran Salam untuk siswa SD kelas 5, berimbas positif. Semangat maupun pemahaman dari siswa kian meningkat. Media belajar Salam juga dapat difungsikan sebagai bahan pengayaan sebelum ujian atau ulangan harian di tingkat sekolah dasar.

Sementara itu, munculnya Salam, dijelaskan Atitir, didapat dari materi perkuliahan. Selama perkuliahan, ia mendapatkan terkait bagaimana membuat media pembelajaran yang kreatif, termasuk juga bagaimana dalam dasar mengajar.

“Alhamdulillah, ternyata setelah dikreasikan dan diterapkan pada siswa SD, seluruhnya mampu menerima dengan baik dan antusias. Harapannya dengan implementasi Salam, mampu meningkatkan keinginan belajar siswa secara maksimal,” pungkasnya. (as/hel)