INDONESIAONLINE  — PDI Perjuangan (PDIP) menentukan sikapnya di tengah isu kemungkinan menteri mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melalui Sekretaris  Jenderal Hasto Kristiyanto, PDIP memastikan menteri dari partainya tidak akan mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024.

Hasto menegaskan, menteri-menteri dari PDIP akan tetap duduk di kursinya hingga masa kepresidenan Jokowi berakhir.

“Ya tentu (masih di kabinet),” kata Hasto di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (24/1) sore.

Hasto meyakinkan para menteri PDIP akan fokus bekerja hingga akhir masa jabatannya demi stabilitas politik serta mengantisipasi pihak-pihak yang mencari keuntungan dari kisruh tersebut.

“Menteri dari PDI Perjuangan itu fokusnya apa? Agar tidak terjadi instabilitas politik. Agar tidak ada pihak ketiga yang memancing di perairan keruh,” ujar Hasto.

Baca Juga  Ganjar Dapat Bisikan Jokowi, : Kalau Sudah Dilantik Gaspol Subsidi Pangan

Hasto tidak ingin kegaduhan akibat para menteri mundur bersama-sama seperti peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Soeharto 25 tahun lalu terulang kembali. Ia juga menegaskan, pemerintahan adalah urusan nasional.

“Jadi, politik harus melihat kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Kita melihat era Pak Harto yang situasi politiknya diwarnai dengan banyaknya menteri yang mengundurkan diri yang kemudian menimbulkan ketidakstabilan politik, terutama ketika bibit-bibit gerakan mahasiswa. sudah ada,” tambahnya.

Politisi PDIP Deddy Yevry Sitorus sebelumnya mengakui ada pembicaraan antarmenteri, termasuk dari partainya  soal mengambil opsi mundur dari kabinet Jokowi jelang Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Deddy sekaligus menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menegaskan akan mengundurkan diri pada waktu yang tepat.

Baca Juga  2022, ASN akan Pindah Bertahap ke IKN Nusantara di Kalimantan

“Bagi menteri-menteri PDIP, menteri-menteri lain, maupun menteri-menteri senior, saya sudah lama mendengar isu ini. Banyak yang mempertimbangkan atau berkonsultasi satu sama lain, atau dengan pihak lain, apakah sebaiknya mundur,” ujar Deddy.

Namun bagi PDIP, sambung Deddy, pihaknya juga masih mempertimbangkan untuk terus membantu presiden hingga masa jabatannya berakhir. Menurut dia, apa pun dinamika politik yang berkembang, pemerintahan adalah urusan negara.

Lebih lanjut Deddy mengaku keputusan Mahfud akan mundur di saat yang tepat sudah dibicarakan di internal partai pengusung Ganjar-Pranowo Mahfud MD. Menurut dia, Mahfud tak ingin keputusannya mengundurkan diri dengan meninggalkan pekerjaan dan tanggung jawab. (red/hel)