INDONESIAONLINE – Omzet Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu Turun drastis. Penurunan pendapatan dari PKL tersebut mencapai angka 80 persen. 

Hal itu disampaikan Ketua Umum Paguyuban Pedagang Alun-alun Kota Wisata Batu Puspita Herdysari. Puspita menyebut, penurunan pendapatan para pedagang dapat dikatakan terjun bebas. 

“Omzetnya pedagang, kacau, amburadul, bahkan bisa disebut terjun bebas, penurunan omzet sampai 80 persen,” ungkap Puspita kepada JatimTIMES.com, Senin (20/2/2023). 

Pihaknya mengatakan, bahwa penurunan pendapatan tersebut hampir dirasakan oleh seluruh pedagang di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu.

Puspita menyebutkan, bahwa tercatat di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu terdapat 524 PKL yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Alun-alun Kota Wisata Batu secara keseluruhan dan terbagi dalam tujuh paguyuban kecil. 

Perempuan yang juga bertindak sebagai Ketua Umum Paguyuban Pelaku Niaga Sipil (PNS) yang merupakan salah satu dari tujuh paguyuban pedagang di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu ini mengatakan, bahwa penurunan pendapatan terjadi di awal tahun 2023 ini. 

“Januari sama Februari 2023 ini penurunan omzetnya yang paling parah,” kata Puspita.  

Baca Juga  Jalur Utama Pujon-Ngantang Longsor, Ini Jalur Alternatif Malang-Kediri bagi Pengendara

Pihaknya pun menjelaskan, penyebab terjadinya penurunan pendapatan para pedagang yakni dikarenakan cuaca ekstrem salah satunya hujan yang kerap kali melanda kawasan Kota Batu, membuat kios-kios pedagang sepi. 

Terlebih lagi, rata-rata para PKL di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu mulai menjual dagangannya sekitar pukul 15.00 WIB hingga larut malam dan hujan kerap kali datang di waktu wisatawan biasa ramai berdatangan. Yakni sekitar pukul 18.00-20.00 WIB. 

“Kalau hujan sampai malam di waktu-waktu prime time, itu sangat memengaruhi omzet. Apalagi yang minggu kemarin hampir tiap hari hujan bahkan sabtu minggu hujan sampai pagi,” terang Puspita. 

Lebih lanjut, para pedagang di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu sempat menaruh harapan banyak saat malam pergantian tahun baru 2022 ke tahun 2023. 

“Kita sempat ingin mengandalkan di tahun baru, tapi sejak sore hingga pagi hujan deras, bahkan ada yang nggak dapat omzet sama sekali,” ujar Puspita. 

Dirinya mengatakan, bahwa musuh utama dari para PKL di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu yakni cuaca ekstrem. Ketika cuaca ekstrem melanda, wisatawan akan enggan berwisata kuliner di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu.  

Baca Juga  Cara Memperbaiki Hidup ala Pendakwah dan Pakar Herbal Dokter Zaidul Akbar

“PKL di Alun-alun ini memang musuhnya cuaca. Kalau hujan apalagi di waktu-waktu prime time itu ya sudah gak bisa dilawan. Tamu juga tidak ingin turun dari kendaraan karena akses kemana-mana basah,” jelas Puspita. 

Namun, ketika cuaca di kawasan Kota Batu bersahabat dan cerah, maka juga berdampak terhadap pendapatan para pedagang bertambah hingga kunjungan wisatawan yang berpotensi membludak.

“Kalau terang, Alun-alun Kota Wisata Batu itu tetap menjadi animo tersendiri bagi wisatawan,” ujar Puspita. 

Pihaknya menyebut, bahwa sebanyak 524 PKL di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu 100 persen menggantungkan hidupnya dari berjualan. 

Disinggung mengenai, upaya yang dilakukan oleh 524 pedagang ketika cuaca ekstrem melanda kawasan Kota Wisata Batu, pihaknya pun mengaku tidak dapat menyalahkan pihak manapun. Karena berhubungan dengan cuaca ekstrem yang bukan ciptaan manusia. 

“Kita sudah berupaya memasang galvalum, tapi ini sudah menjadi risiko kami yang mencari penghasilan dijalan. Dengan penurunan omzet ini ya pinter-pinter kita mengatur keuangan,” pungkas Puspita.