INDONESIAONLINE – Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menanggapi permintaan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sebby mengatakan jika Benny hanyalah agen capitalism yang mencari makan dengan menjual isu Papua merdeka.

 

“Benny Wenda bukan pejuang revolusioner. Benny Wenda adalah agen capitalism barat yang cari makan di Eropa sambil jual isu Papua merdeka,” kata Sebby saat dihubungi, Kamis (23/2).

Sebby lantas mempertanyakan kedudukan Benny. Ia bahkan menyebut Benny sebagai orang yang tidak berguna.

“Dia siapa jadi? Orang tidak berguna itu. He is a useless man,” imbuh dia.

Sebby lalu menegaskan jika Papua tidak akan melepaskan Captain Philips Max sebelum tuntutan yang diminta terpenuhi. Sebby lalu mengungkap kondisi terkini Captain Philips.

Baca Juga  Van Houven Coffe, Tempat Nongkrong yang Cocok untuk Silaturahim saat Lebaran

“Baik-baik dan sehat,” katanya.

Sebelumnya, Benny mendesak OPM agar membebaskan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens yang disandera kelompok itu sejak dua pekan lalu.

“Selandia Baru adalah pendukung kuat Papua Barat. Saya kira kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat [TPNPB] tidak dapat mencelakai pilot kecuali Indonesia menggunakan situasi ini menjadi bahaya. Itu yang menjadi perhatian saya,” ucap Benny kepada Radio New Zealand (RNZ) pada Selasa (21/2).

 

Benny kemudian menyalahkan pemerintah Indonesia terkait penyandaraan pada Captain Philips itu. Menurutnya, insiden ini terjadi karena pemerintah RI terus membiarkan pelanggaran HAM di Papua dan menolak mengizinkan Komisioner HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengunjungi wilayah paling timur Indonesia tersebut.

Secara terpisah, Panglima TNI Laksamana Yudo menjelaskan jika penyelamatan Philip tidak bisa langsung dilakukan dengan operasi militer, namun mesti dengan cara persuasif.

Baca Juga  Resep Pepes Tahu Jamur yang Bikin Nagih, Bergizi dan Cocok untuk Menu Buka Puasa

“Kita masih terus laksanakan bersama TNI dan Polri, bahwasanya ini adalah proses penegakan hukum tidak bisa kita langsung laksanakan operasi militer dan tentunya kita tetap mengedepankan penegakan hukum. Karena ini, orang asing yang disandera KKB dan tentunya kita tetap upayakan dengan cara-cara persuasif,” kata Yudo di Bali, Rabu (22/2).

Yudo juga menyatakan upaya negosiasi telah dilakukan untuk pembebasan pilot Philips dari penyanderaan oleh pihak Pemerintah Daerah (Pemda) dan juga tokoh agama serta tokoh masyarakat.

“Kita sudah laksanakan dengan negosiasi, kita utamakan dari pemerintah daerah dan juga tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat. Kita, tidak bisa menyelesaikan ini dengan cara militer yang langsung diserang dan bukan itu,” ujarnya.