INDONESIAONLINE – Serangan pesawat tak berawak (drone) Israel di markas Hizbullah, Beirut Selatan, menewaskan pejabat senior Hamas Saleh al-Aruri pada Selasa (2/1).

Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (3/1/2024) seorang pejabat keamanan tingkat tinggi di Lebanon mengatakan bahwa Aruri dibunuh bersama pengawalnya.

Lalu seorang pejabat lainnya mengonfirmasi informasi yang sama. Dia menambahkan bahwa dua lantai gedung yang menjadi sasaran dan satu mobil rusak.

Hamas kemudian mengonfirmasi kematian tersebut di saluran TV resminya, dengan mengatakan Aruri terbunuh dalam “serangan Zionis yang berbahaya”.

Dalam siaran TV itu, juga disebutkan serangan tersebut menewaskan dua anggota sayap bersenjata lainnya.

Media pemerintah Lebanon melaporkan serangan tersebut menewaskan total enam orang.

Serangan itu menandai eskalasi perang yang berlangsung hampir tiga bulan di Gaza antara Hamas dan Israel.

Baca Juga  Israel Minta Pengosongan 20 Blok di Gaza

Seorang pejabat keamanan Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa serangan tersebut juga menewaskan pejabat Hamas lainnya, Samir Fandi.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) yang dikutip AFP melaporkan pesawat tak berawak Israel menargetkan kantor Hamas di Al-Musharrafiya, di pinggiran selatan Beirut, tempat faksi-faksi Palestina bertemu.

Seorang fotografer AFP mengatakan dua lantai bangunan di jalan yang sibuk itu telah meledak. Ledakan menyebabkan puing-puing menghantam mobil dan bangunan hingga jarak sekitar 100 meter.

Hubungan Israel dengan kelompok milisi Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Lebanon selatan memanas sejak perang dengan Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Terjadi baku tembak lintas batas secara rutin di perbatasan selatan Lebanon antara pasukan Israel dan Hizbullah.

Baca Juga  Israel dan Hamas Sepakati 4 Hari Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

Ketika ditanya tentang serangan di Beirut, militer Israel mengatakan pihaknya “tidak mengomentari laporan media asing.”

Diketahui Aruri adalah salah satu ahli strategi militer utama Hamas. Ia merupakan pejabat senior pertama gerakan tersebut yang terbunuh dalam perang dan kematiannya terjadi dalam serangan pertama di ibu kota Lebanon sejak perang dimulai.

Aruri dituduh oleh Israel mendalangi sejumlah serangan. Dia terpilih sebagai wakil pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada tahun 2017, sebelum secara resmi dinobatkan sebagai orang nomor dua di kelompok tersebut.

Setelah menghabiskan hampir dua dekade di penjara Israel, Aruri dibebaskan pada tahun 2010 dengan syarat ia harus diasingkan. (mut/hel)