INDONESIAONLINE – Pasca kejadian ledakan akibat petasan di Dusun Sadeng Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu malam (19/2/2023) lalu, Polres Kediri mengambil langkah serius agar tidak terjadi hal yang serupa di wilayahnya. 

Ledakan di Dusun Sadeng Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok yang menyebabkan 25 rumah hancur dan empat korban jiwa serta belasan warga mengalami luka-luka.

Menyikapi peristiwa memilukan itu, Polres Kediri membentuk satuan tugas khusus untuk mengantisipasi penggunaan bahan peledak. Pihaknya tak ingin ledakan petasan hebat seperti yang terjadi di Blitar kembali terulang di Kediri.

Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho menuturkan Satgas Timsus ini dibentuk dari gabungan beberapa satuan di Polres Kediri. 

Baca Juga  ASN dan P3K Pemkab Kediri Wajib Kenakan Pakaian Khas

“Satgas Timsus ini dibentuk untuk menangani kaitannya dengan handak (bahan peledak). Mereka nantinya juga mengungkap peredaran bahan peledak ilegal,” tutur AKBP Agung, Jumat (24/2/2023).

Disampaikan Kapolres, mengingat tahun lalu juga beberapa kejadian terjadi di Kabupaten Kediri. Pertama terjadi di sebuah rumah di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Rabu (12/5/2021). Peristiwa maut di malam takbir itu menewaskan Nadhif (37). 

Berikutnya ledakan petasan juga menghancurkan rumah warga Dusun Balungcino, Desa Blaru, Kecamatan Badas, Sabtu (30/4/2022). Lima orang terluka dalam ledakan tersebut. 

Selain itu, di Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Minggu pagi (24/4/2022), seorang bocah berusia 9 tahun juga mengalami luka serius di tangannya akibat petasan.

Baca Juga  ProDEM Tapalkuda Sayangkan Sikap ICW yang Cenderung Sudutkan Pribadi Ketua KPK

“Tim ini akan mulai bergerak mendekati bulan puasa di mana akan muncul tradisi-tradisi petasan di sejumlah daerah di Kabupaten Kediri,” ungkapnya.

Sebagai langkah awal, mereka akan memaksimalkan Polsek jajaran untuk melakukan pengawasan. Serta imbauan-imbauan ke masyarakat melalui Tim Humas.

“Kita akan melakukan upaya-upaya sosialisasi ke masyarakat agar tidak menjual petasan,” pungkasnya.