INDONESIAONLINE – Nabi Muhammad SAW  menjadi suri teladan yang baik bagi umat Muslim, termasuk dalam pola makan sehari-hari. Nabi Muhammad SAW tidak hanya memberikan contoh tapi juga mengajarkan pentingnya mengatur pola makan agar hidup lebih sehat.

Hal ini tertuang dalam firman Allah SWT lewat Surat Al Ahzab Ayat 21 yang berbunyi:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya:

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Salah satu ajaran yang dipegang teguh oleh Rasulullah SAW adalah kesadaran akan hubungan antara makanan dan penyakit. Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk menjaga pola makan, mulai dari seberapa banyak hingga jenis makanan yang dikonsumsi.

Mengutip About Islam, ini dia beberapa tips diet sehat ala Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru karena bagus untuk kesehatan.

Berpuasa

Ketika tidak ada makanan, Nabi Muhammad SAW lebih memilih minum air dan berpuasa. Nabi Muhammad SAW mendorong umat Muslim untuk berpuasa tidak hanya pada bulan Ramadhan tapi juga pada tanggal-tanggal tertentu.

Nabi Muhammad SAW akan berpuasa setiap Senin dan Kamis, dan juga pada tanggal 13, 14, serta 15 setiap bulan Islam. Ini mirip dengan intermittent fasting yang telah terbukti menyeimbangkan kadar hormon, mencegah stres oksidatif, dan mengurangi peradangan secara keseluruhan.

Baca Juga  Jadi Peserta JKN, Periksa Kehamilan hingga Melahirkan Bisa Gratis

Berpuasa memberikan kesempatan untuk mengatur waktu makan dengan baik. Di samping itu, puasa juga mengajarkan Bunda untuk menghindari kebiasaan makan terlalu malam.

Mengonsumsi Makanan Organik

Rasulullah SAW dikenal senang mengonsumsi makanan organik yang sederhana. Buah kurma menjadi salah satu favoritnya. Begitu juga dengan hidangan tharid, yang terdiri dari daging dimakan bersama roti.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga gemar mengonsumsi labu dan mentimun sebagai sayuran favorit. Beliau pun mempercayai manfaat susu kambing untuk kesehatan.

Cara Makan yang Sehat

Tahukah Bunda kalau cara makan sehari-hari juga bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan? Rasulullah SAW mengajarkan cara makan yang baik, di antaranya menggunakan tangan langsung.

Tidak lupa membasuh tangan sebelum makan. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memberi peringatan untuk tidak meniup makanan saat panas agar tidak mentransfer bakteri dan reaksi kimia yang berbahaya.

Makan secara Perlahan

Makan secara perlahan juga menjadi salah satu tips diet ala Nabi Muhammad SAW. Bunda juga dianjurkan mengunyah secara perlahan jika sedang diet sehat.

Baca Juga  Tanda-Tanda Kelelahan Secara Mental, - Jatim Times

Tubuh membutuhkan waktu 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa otak sudah kenyang. Makan secara perlahan akan membantu Bunda mengonsumsi makanan lebih sedikit dan meningkatkan pencernaan.

Porsi Makan Sedikit

Tips diet sehat ala Nabi Muhammad SAW selanjutnya dengan makan dalam porsi yang sedikit. Ada sunnah nabi yang menyebutkan berhenti makan sebelum kenyang.

Dalam ilmiah, ini dikaitkan dengan mencegah penyakit, termasuk obesitas dan diabetes. Sementara dalam konsep Islam disebutkan bahwa 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk cairan, dan 1/3 untuk napas. Sangat cocok dengan konsep makan sehat ala Jepang yang menganjurkan makan sampai 80% kenyang.

“Tidaklah anak Adam mengisi bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suap untuk mempertahankan hidupnya. Jika dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napas.” (HR. Al-Tirmidhi & Ibnu Majah)

Makan Bersama-sama

Makan bersama-sama terutama dengan keluarga telah terbukti mengurangi stres, meningkatkan hubungan keluarga dan romantisme, serta membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak-anak. Nabi Muhammad selalu mengajarkan hal ini kepada orang-orang tercinta.

“Makan bersama dan tidak terpisah, karena keberkahan dikaitkan dengan kebersamaan.” (HR. Ibnu Majah). (mut/hel)