INDONESIAONLINE – Bupati Malang HM Sanusi menyebut sektor kesehatan menjadi salah satu harapan dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang menjadi prioritas. Bahkan, bantuan di bidang kesehatan tersebut sudah bisa dinikmati baik oleh korban maupun keluarganya.

Hal itu disampaikan oleh sosok yang akrab disapa Abah Sanusi ini, saat menghadiri agenda silahturahmi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang, Sabtu (4/3/2023).

“Yang paling realistis untuk jaminan kesehatan, itu kita cover semua, dari korban (Tragedi Kanjuruhan) maupun semua keluarganya. Kita cover semuanya melalui (Puskesmas) nanti ke Rumah Sakit (RSUD Kanjuruhan) kita tangung semua,” katanya saat ditemui Jatim Times usai menghadiri agenda yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Malang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sebagaimana yang telah diberitakan, dalam ajang silaturahmi bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tersebut, sedikitnya ada empat sektor bantuan yang diharapkan oleh para keluarga korban. Yakni meliputi sektor pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, hingga utilitas lingkungan pemukiman.

Di bidang utilitas lingkungan pemukiman tersebut, dijelaskan oleh Perwakilan Paguyuban Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Vincensius Sari, juga meliputi sarana dan prasarana pemukiman. Diantaranya Mandi Cuci Kakus (MCK), bedah rumah atau renovasi, hingga pengadaan listrik penerangan.

Baca Juga  Menko Airlangga Gelorakan Semangat Transformasi dan Pemberdayaan Koperasi dalam Acara Hari Koperasi Nasional

“Nanti terkait kebutuhan bantuan di bidang pendidikannya akan kami coba bantu. Kemudian terkait bedah rumah hingga MCK juga sudah, sedang kami bahas untuk diberikan fasilitas ataupun bantuan,” imbuh Sanusi saat menanggapi beberapa kebutuhan keluarga korban paska Tragedi Kanjuruhan.

Sementara itu, terkait kebutuhan bantuan sosial ekonomi terutama di bidang pengadaan pekerjaan. Sanusi juga berjanji akan segera menindaklanjutinya. 

Namun demikian, hasilnya seperti apa masih membutuhkan proses. Sebab, terkait lapangan pekerjaan tersebut tergantung dari penyedia pekerjaan. Sehingga akan disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh keluarga korban.

“Tapi kalau urusan tenaga kerja, itu perlu kami komunikasikan nanti,” ujarnya.

Sementara itu, terkait bantuan di bidang pendidikan. Sanusi mengaku akan berkoordinasi dengan beberapa pihak maupun dinas terkait. Termasuk dengan pihak Pondok Pesantren (Ponpes).

“Kita lihat dulu nanti kemampuan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) sampai di mana, yang jelas untuk SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) kita jamin nanti, karena kewajiban kita (Pemerintah Kabupaten Malang). Termasuk dengan petinggi Pondok Pesantren, nanti akan kita komunikasikan,” imbuhnya.

Baca Juga  Puluhan Peserta Hadiri Kohar Sapa Desa, Diskominfo Kabupaten Malang Tekankan Penerapan TIK

Terakhir, guna memulihkan kondisi psikologis keluarga korban paska Tragedi Kanjuruhan. Sanusi mengaku akan mengerahkan Tim Trauma Healing untuk memberikan pendampingan.

Tim yang akan dilibatkan untuk memberikan pendampingan tersebut, terdiri dari jajaran Forkopimda Kabupaten Malang. 

“Berkaitan dengan Trauma Healing, nanti kita bantu. Asalkan ada datanya nanti kita bantu dari Polres (Malang) maupun dari Dinkes (Dinas Kesehatan, Kabupaten Malang). Setiap saat akan kami berikan pendampingan jika memang diperlukan,” ungkapnya.

Guna segera merealisasikan kebutuhan maupun bantuan yang diperlukan oleh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Sanusi menyebut telah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat untuk mengawalnya.

“Tergantung kebutuhannya, kalau yang kesehatan hari ini langsung kita cover. Nanti melalui Pak Sekda semuanya akan kita coba bantu untuk segera direalisasikan. Kemudian terkait anggarannya, nanti disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan,” tukasnya.