Hukum dan Kriminalitas

Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Ternyata Ganti Nama, Diakui Keponakan oleh Orang Tuanya

102

INDONESIAONLINE -Terkuak mengapa Pegi alias Perong, salah satu pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Vina serta Eki,  tidak tertangkap selama bertahun-tahun. Ternyata berbagai modus dipakai Pegi sehingga sulit dilacak.

Diketahui, kasus pembunuhan dan pemerkosaan  Vina serta Eki terjadi pada 2016 lalu. Sebanyak delapan pelaku telah menjalani vonis. Sedangkan tiga pelaku lain menjadi DPO (daftar pencarian orang) atau buron. Pegi, salah satu DPO sejak 8 tahun lalu, ditangkap pada 21 Mei lalu.

banner 300x600

Modus Pegi selama menjadi buron itu diungkap Polda Jabar. Salah satunya, setelah melarikan diri meninggalkan kampung halamannya, Pegi berganti nama.

“Pertanyaan yang banyak kami terima, kenapa kok lama? Yang pertama, pasca-kejadian, PS (Pegi) kemudian meninggalkan kampung halamannya. Dia pergi ke Ketapang,” ungkap Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Minggu (26/5/2024).

Pegi tinggal bersama ayah kandungnya di tempat kos. Namun, Pegi tidak dikenalkan sebagai anak kandung, melainkan keponakan. Bapaknya juga memperkenalkan Pegi sebagai keponakan.

Pegi juga telah berganti nama menjadi Robi Irawan.  “Demikian juga nama sudah diganti dan menggunakan nama Robi,” kata Kombes Surawan.

Pegi semakin tak terlacak karena tak ada pelaku lain yang berani mengungkap sosok Pegi. Padahal  para pelaku tinggal di lingkungan yang sama. “Kenapa kesulitan kita seperti itu? Karena memang saksi yang berani menerangkan itu belum ada,” sambung Surawan.

Tetapi, setelah para pelaku yang telah divonis diajak bicara, mereka baru mau mengungkap. Keterangan mereka pun diganti.

“Akhirnya kita ajak bicara para tersangka yang sudah vonis. Akhirnya diganti. Mereka menerangkan PS ini adalah orangnya,” ujar Surawan.

Saat ini Polda Jabar menyakinkan Polri dalam mengusut kasus ini hingga tuntas. Polda Jabar akan mengedepankan penggunaan metode ilmiah untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kami dari Polda Jabar meyakinkan bahwa Polri akan terus melakukan penuntasan perkara ini secara profesional, bekerja secara prosedur, dan menggunakan metode ilmiah atau scientific crime investigation,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast.

Seperti diketahui, Vina dan Eki dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu 27 Agustus 2016 malam. Vina ditemukan di lokasi tidak jauh dari mayat kekasihnya, Eki. Ketika itu, Eki masih berusia yang sama dengan Vina, yakni 16 tahun.

Vina dan Eki tewas setelah dipukuli hingga mengalami luka parah. Bahkan, Vina sebelum meninggal dunia juga diperkosa oleh para pelaku yang dilakukan secara bergantian. (red/hel)

Exit mobile version