JATIMTIMES – Universitas Islam Malang (Unisma) merupakan kampus budaya dan peradaban. Untuk itu, Unisma tak hanya berkomitmen untuk terus berinovasi dari bidang sains dan teknologi, namun juga konsisten melestarikan budaya. Hal tersebut di wujudkan pelaksanaan pagelaran wayang kebangsaan, Sabtu (29/1/2022) malam. Pagelaran wayang kebangsaan merupakan rangkaian dari peringatan Haul Gus Dur ke-12, Tasyakuran Muktamar NU ke-34 Aman Damai, Dies Natalies Unisma ke-42.

“Muktamar NU ke-34 telah berjalan aman dan damai hingga sampai saat ini tidak ada riak-riak yang berarti. Harus dipahami bahwa Unisma adalah salah satu PTNU terbaik tingkat nasional. Maka kita pun juga berikan apresiasi (untuk NU) yang luar biasa,” jelas Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi.

Baca Juga  Menkeu Sri Mulyani Yakin UIN Malang Jadi Kampus Unggul Bereputasi Internasional

Lebih lanjut dijelaskannnya, gelaran ini sekaligus mengenang kembali sosok para wali yang turut dalam penyebaran Islam, khususnya Sunan Kalijaga yang kerap menjadikan kesenian pagelaran wayang sebagai media dakwah terutama di Pulau Jawa. 

Dalam pagelaran wayang nantinya, juga terdapat pesan-pesan moral, terkait moral kebangsaan, cinta tanah air, membangun ekonomi, membangun budaya, membangun peradaban dan juga menjaga kesehatan siera pandemi Covid-19, hingga pesan moral terkait perkembangan teknologi informasi yang sudah mengarah ke society 4.0.

“Akan mengangkat satu tema tentang dakwah melalui konsep Islam Nusantara. Jadi Islam nusantara sekaligus mendukung terhadap pengembangan peradaban dunia sesuai tagline Unisma. Unisma dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia. Ini merupakan salah satu sarana kita berdakwah,” jelasnya.

Baca Juga  Masuki Purna-Bakti, Pesan Kabiro AUPK UIN Malang untuk Pegawai: Bekerja seperi Slogan Kemenag

Pagelaran wayang kebangsaan ini juga sebagai representasi dari semangat perubahan yang diusung Unisma. Teknologi informasi bukan saja menjadi tujuan, melainkan menjadi instrumen untuk menuju sebuah kemajuan budaya peradaban.

“Maka, di sini (wayang) yang mengendalikan adalah manusia. Bukan manusia yang dikendalikan. Begitu juga dengan teknologi informasi, manusia harus diposisikan sebagai makhluk yang terhormat, jangan sampai kemudian manusia ini terbudak daripada teknologi informasi,” pungkasnya.

Sementara itu, gelaran wayang kebangsaan bakal dihadiri undangan luring terbatas dengan protokol kesehatan ketat. Pagelaran ini juga dapat disaksikan secara live streaming melalui akun youtube HumasUnismaOfficial, pukul 20.00 WIB.



Anggara Sudiongko