Literasi merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut merupakan tujuan dari literasi yaitu:

Meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima.

Membantu orang berpikir secara kritis, dengan tidak mudah bereaksi terhadap suatu informasi yang belum jelas.

Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca.

Membantu menumbuhkan serta mengembangkan  nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang.

Awal mula kita dikenalkan dengan pemahaman literasi ialah melalui kegiatan baca tulis yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya. Namun, di era saat ini pemahaman literasi tidak hanya itu, sekarang literasi mulai dikembangkan lebih luas sebagai cara untuk seseorang berkomunikasi di dalam masyarakat, bisa dikatakan bahwa literasi adalah pondasi kuat bagi suatu negara untuk berkembang dengan masyarakatnya sebagai motor penggerak utamanya.

Yang tengah menjadi persoalan adalah bagaimana caranya meningkatkan minat literasi yang mulai tergerus diakibatkan Era Global yang terus membombardir negara kita tanpa henti, mulai dari hal sekecil ini yang jika tidak dibiasakan maka semakin lama masa depan negara ini semakin tak terarah dan akan semakin tertinggal dengan negara lain.

Baca Juga  E-Materai Sebagai Pendukung Kemudahan Transaksi Dokumen Elektronik

Beberapa komunitas seperti Rumah Literasi Indonesia, Kampung Baca, Ayo Dongeng Indonesia, dan lain-lain mulai berlomba-lomba untuk menyalakan kembali minat baca masyarakat. Pemerintah pun juga ikut andil dalam meningkatkan budaya literasi melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang telah berlangsung sejak tahun 2016.

GLN sendiri merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang bertujuan untuk memberantas buta aksara, meningkatkan daya baca, pengembangan dan pembinaan bahasa, serta untuk memperkuat kerjasama antar unit pelaku gerakan literasi. Namun, semua itu akan sia-sia jika dalam lingkup keluarga, budaya literasi tidak dibiasakan.

Ketika masuk ke dunia Pendidikan seseorang dikenalkan dengan literasi yang lebih luas dan lebih tertata. Dengan konsep pembelajaran yang efektif di era pemanfaatan teknologi yang semakin pesat, mendorong para pelaku roda Pendidikan memanfaatkannya dengan sistematika yang baik dan benar, namun terkadang problem membaca buku adalah cerita klasik yang sering kita dengar berulang kali.

Baca Juga  Satu Dasawarsa: Spirit Hari Raya Kebudayaan dalam Festival Kampung Cempluk Malang sebagai Wujud Ekonomi Kreatif Desa

 Kecenderungan seorang anak yang kesehariannya ditemani oleh gadget dan tak kenal waktu adalah bukti nyata pengaruh global yang begitu memanipulasi banyak orang karena dirasa lebih menarik, hal ini menjadi perhatian penting untuk memanfaatkan peran gadget sebagai media pembelajaran seperti menghadirkan e-book yang lebih ringan dan mudah dipahami.

Dengan ini kita mengetahui betapa pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari, pembentukan karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh kemampuan literasi mereka masing-masing, penjelasan diatas merupakan bukti nyata bahwa pengaruhnya begitu besar bagi kehidupan sehari-hari. Gimana, masih menganggap literasi adalah hal yang sepele? 



Firnanda Kasih Mulia