INDONESIAONLINE – Bank Indonesia (BI) mencatat temuan uang palsu di Jawa Timur (Jatim) pada triwulan IV 2023 mengalami peningkatan sebesar 2,7 persen (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Jumlah uang palsu yang ditemukan pada triwulan IV 2023 sebanyak 5.396 lembar,” tulis keterangan BI, Kamis (21/3/2024).

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan triwulan III 2023 yang sebanyak 5.252 lembar. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah uang palsu di Jatim menurun 11,8 persen (yoy) dari 6.118 lembar pada triwulan IV 2022.

BI juga menjelaskan, temuan uang palsu di Jatim didominasi oleh uang pecahan besar (UPB).

“Temuan uang palsu dengan denominasi pecahan Rp 100 ribu menjadi yang terbanyak, yakni dengan porsi 58 persen,” terangnya.

Sedangkan untuk pecahan Rp 50 ribu sebesar 33,4 persen dari total temuan uang palsu pada triwulan IV 2023 di Jatim.

Baca Juga  Wali Kota Malang Sutiaji Ingatkan ASN tidak Kikir, Gencarkah Sedekah

Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, BI Jatim secara rutin melaksanakan edukasi dan sosialisasi mengenai pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah (Cikur) kepada masyarakat.

“Kegiatan ini dikemas dalam program cinta bangga paham rupiah (CBP) agar masyarakat mampu mengenali ciri-ciri uang yang diduga palsu dan melaporkannya kepada Kantor Bank Indonesia terdekat atau kepolisian untuk pengecekan lebih lanjut,” terang BI melalui keterangan resminya.

Pada triwulan IV 2023, BI Jatim telah melaksanakan 14 kegiatan CBP di 8 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Temuan Uang Palsu Terbanyak di Surabaya

Secara spasial, temuan uang palsu terbanyak terjadi di KPw BI Jatim (Surabaya), sejalan dengan proporsi uang masuk (net-inflow) terbanyak juga berasal dari KPw BI Jatim.

Baca Juga  Kementan Serahkan Bantuan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim untuk Hadapi El Nino

“Temuan uang palsu yang terjadi di KPw BI Jawa Timur sebanyak 2.445 lembar (45,3 persen dari total temuan),” ungkap BI.

Secara volume nilai tersebut mengalami peningkatan namun secara persentase mengalami penurunan.

Peningkatan temuan uang palsu juga terutama dipengaruhi oleh peningkatan temuan uang palsu di KPw BI Jember pada triwulan laporan.

“Temuan uang palsu di KPw BI Jember meningkat 87,6 persen dari 450 lembar pada triwulan III 2023 menjadi 844 lembar pada triwulan IV 2023,” terang BI.

BI mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap peredaran uang palsu. Masyarakat dapat melakukan pengecekan keaslian uang rupiah dengan menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) atau melalui aplikasi PINTAR yang disediakan oleh BI (mca/dnv).