INDONESIAONLINE – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menjadi tuan rumah dalam kegiatan rapat kerja teknis (Rakernis) Asosiasi Dewan Pengawas Perumda Air se Indonesia (Asdepamsi) 2023. 

Ditunjuknya Perumda Air Minum Tugu Tirta sebagai tuan rumah dalam Rakernis ini juga bukan tanpa alasan. Karena Perumda Air Tugu Tirta Kota Malang disebut sebagai salah satu perusahaan air minum dengan manajemen yang baik. 

Menurut Ketua Asdepamsi Dody Rosyadi, Perumda Air Minum Tugu Tirta menjadi salah satu perusahaan air minum di Indonesia yang jumlah non revenue water (NRW) nya terbilang kecil. Yakni di bawah 20 persen. 

“Tentu materinya tentang penjelasan lebih detil pelaksanaan dan pengelolaan perusahaan air minum. Kenapa Kota Malang, karena PDAM yang punya NRW paling kecil se-Indonesia yakni di bawah 20 persen,” ujar Dody. 

Baca Juga  Relawan Sego Anget Hadang Ganjar di Malang

Namun demikian menurut Dody, dalam Rakernis Asdepamsi ini yang menjadi fokus adalah pembahasan tentang bagaimana upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan berupaya seefisien mungkin dalam pengelolaan pemenuhan kebutuhan air baku. 

“Sebenarnya yang menjadi kendala di semua perusahaan air minum itu sama. Ingin meningkatkan kualitas layanan namun anggarannya yang cenderung relatif minim,” jelas Dody. 

Sementara itu, dirinya pun mengapresiasi peran serta Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang menurutnya cukup concern dalam mendukung jalannya Perumda Air Minum Tugu Tirta dalam pemenuhan kebutuhan air baku. 

“Tidak semua kepala daerah seperti Wali Kota Malang. Wali Kota Malang menjadi salah satu kepala daerah yang concern terhadap air minum,” pungkas Dody. 

Baca Juga  Kemenko PMK RI Lakukan Tinjauan Lapangan ke Kampung Desmigratif di Kalidawir, Ini Harapannya

Untuk itu dirinya pun berharap agar seluruh perusahaan air minum beserta jajaran dewan pengawas (dewas) nya yang hadir bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya. Untuk kemudian dapat diterapkan sesuai kondisi di daerah masing-masing. 

“Ya tentu agar mendapat ilmu baru. Lalu kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan perumda-perumda di daerah (masing-masing),” imbuhnya.