JATIMTIMES Hubungan PDIP dan Partai Gerindra, belakangan dikabarkan mulai renggang. Terlebih setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. 

Pengamat politik Zaki Mubarak blak-blakan menyoroti pertemuan antara Prabowo dengan SBY tersebut. Zaki menduga pertemuan itu diartikan sebagai sinyal terjadinya kerenggangan antara Partai Gerindra dengan PDIP. 

Kerenggangan itu menimbulkan spekulasi partai mana yang akan diuntungkan terkait jika mereka tidak berduet. “Karena saat ini masih penjajakan. Namun, jika ada sinyal kuat duet Prabowo-Puan kandas, situasi lebih menarik,” jelas Zaki. 

Zaki juga menyebut kontestasi akan makin memanas. Oleh sebab itu, ada beberapa nama potensial yang patut untuk mendampingi Prabowo jika kembali maju dalam Pilpres 2024 mendatang. “Erik Thohir, Ganjar Pranowo, Muhaimin, Khofifah, kang Emil,” tutur Zaki. 

Baca Juga  Santer Gibran Cawapres Prabowo, Ini Reaksi PDIP

Tak cuma itu, Puan Maharani juga disarankan harus bermanuver mencari pasangan. “Bukan tidak mungkin paket Anies Baswedan-Puan akan muncul,” jelas Zaki. 

Sebab, Zaki menyebut duet yang merepresentasikan poros kekuatan politik Islam dan Nasionalis, bisa dipastikan sangat berpotensial menang. 

Sebelumnya, hasil survei Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (LANSKAP) mengungkapkan bahwa elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden (capres) mencapai 23 persen. 

Bahkan, duetnya bersama Puan Maharani juga dinilai akan menjadi yang terkuat. Angka elektabilitas ini menempatkannya di peringkat 1, di atas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di peringkat 2 dengan elektabilitas 14,1 persen serta Gubernur Jawa Tengah di peringkat 3 dengan elektabilitas 13,6 persen.

Baca Juga  Mantan Wabup Blitar Marhaenis Jadi Bacaleg PKB

“Elektabilitas Prabowo masih cukup tinggi. Untuk posisi berikutnya setelah Prabowo ditempati oleh Anies [dan] Ganjar,” kata Direktur Eksekutif LANSKAP, Mochammad Thoha, dalam paparan hasil surveinya, Selasa (30/11/2021).



Desi Kris