INDONESIAONLINE – Variasi cuaca yang cukup ekstrem terjadi di wilayah Jawa Timur hari ini 19 Oktober 2024.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi adanya hujan di beberapa wilayah. Sementara suhu udara di beberapa kota lainnya diperkirakan mencapai 38 derajat celsius.
“Waspada potensi hujan lebat yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di sebagian wilayah,” demikian disampaikan BMKG Juanda melalui akun Instagram resminya, @infobmkgjuanda.
Hujan pada akhir pekan ini diperkirakan akan terjadi di wilayah berikut:
– BLITAR : Wlingi, Doko
– JOMBANG : Perak, Gudo, Ngoro, Diwek, Jombang, Bandarkedungmulyo, Megaluh
– KEDIRI: Pagu, Gampengrejyo, Grogol, Papar, Purwoasn, Plemahan, Tarokan, Kunjang, Banyakan, Kayen Kidul, Ngasem, Badas
– KOTA BATU : Batu, Bumiaji, Junrejo
– KOTA KEDIRI : Mojoroto
– KOTA MADIUN : Kartoharjo, Manguharjo, Taman
– KOTA MALANG : Lowokwaru
– MADIUN: Kebon Sari, Dolopo, Geger, Dagangan, Wungu, Madiun, Jiwan, Balerejo, Sawahan
– MAGETAN : Poncol, Parang, Lembeyan, Takeran, Kawedanan, Magetan, Plaosan, Panekan, Sukomoro, Bendo, Maospati, Barat, Karangrejo, Karas, Kartoharjo, Ngariboyo, Nguntoronadi, Sidorejo
– MALANG :Dau, Karang Ploso, Pujon, Ngantang
– NGANJUK: Loceret, Pace, Prambon, Ngronggot, Kertosono, Pattanrowo, Baron, Tanjunganom, Sukomoro, Gondang, Lengkong, Jatikalen
– NGAWI : Sine, Ngrambe, Jogorogo, Kendal, Geneng, Kwadungan, Padas, Ngawi, Paron, Kedunggalar, Widodaren, Mantingan, Pangkur, Pitu, Karanganyar, Gerih
– PONOROGO: Kauman, Badegan, Sampung, Sukorejo, Babadan. Ponorogo, Jenangan, Jambon
Sementara itu, suhu udara yang cukup panas diperkirakan akan melanda wilayah Sidoarjo, Kota Mojokerto, dan Mojokerto. Suhu di wilayah-wilayah tersebut diperkirakan mencapai 38 derajat celsius.
BMKG Juanda juga menyampaikan bahwa Jawa Timur saat ini memasuki masa transisi atau pancaroba. “Masa peralihan ini ditandai dengan peningkatan potensi hujan di beberapa wilayah, terutama pada sore atau malam hari,” jelas BMKG dalam keterangan resminya.
Kondisi ini turut dipengaruhi oleh fenomena iklim global seperti ENSO (El Niño-Southern Oscillation) yang berada dalam kondisi netral. Meski demikian, BMKG memprediksi adanya perubahan menuju La Niña lemah pada akhir Oktober. “Fenomena La Niña diperkirakan akan meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Timur,” tambah BMKG.
Peningkatan curah hujan juga akan diperkuat oleh kedatangan angin monsun barat pada November 2024. Kehadiran angin ini akan membawa awan Cumulonimbus yang berpotensi memicu hujan lebat, disertai angin kencang dan petir.
BMKG tidak hanya memprediksi hujan, tetapi juga memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem lainnya, seperti angin puting beliung, hujan es, dan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang serta tanah longsor. “Potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang, juga harus diwaspadai, terutama di wilayah dataran tinggi,” jelas BMKG.
Untuk mengantisipasi hal ini, BMKG memberikan beberapa saran yang bisa diikuti masyarakat:
1. Membersihkan saluran air agar tidak tersumbat saat hujan tiba.
2. Memangkas pohon yang rapuh untuk menghindari risiko pohon tumbang.
3. Mengamankan struktur bangunan seperti baliho yang rawan roboh akibat angin kencang.
Dengan kondisi cuaca yang tak menentu ini, penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri. Selain jaga kesehatan tubuh untuk tetap terhidrasi, jika berencana keluar rumah, disarankan membawa payung atau jas hujan, serta memakai pakaian yang nyaman untuk mengantisipasi cuaca panas.
Jadi, jika Anda tinggal di Jawa Timur, siapkan diri menghadapi suhu yang menyengat dan potensi hujan di beberapa daerah. Tetap waspada, terutama terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi selama masa peralihan musim ini. (bn/hel)