INDONESIAONLINE – Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhirjya angkat bicara soal kegagalan Piala Dunia U-20 2022 berlangsung di Indonesia.

Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaligus ketua DPR itu membantah PDIP menggagalkan Piala Dunia U-20  di Indonesia.

Puan menilai pembatalan tersebut bukan karena perbedaan pendapat sembari menyinggung aturan di Kemenlu soal Israel. “Waduh serem banget menggagalkan. Kami sedih dan kecewa akhirnya U-20 tidak bisa dilaksanakan di Indonesia. Dan hal tersebut tentu saja terjadi bukan karena adanya perbedaan pendapat,” kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Puan menyebut pembatalan tersebut  karena adanya aturan yang mengatur hubungan luar negeri dengan Israel. Sebab itu, patut untuk dilihat terlebih dulu penyebab pembatalan tersebut.

“Yang harus dilihat bahwa memang dalam aturan yang ada di dalam Kemenlu. Dinyatakan bahwa kita tidak mempunyai hubungan dengan Israel. Jadi  itu yang harus dilihat dahulu,” ujarnya.

Selain itu, Puan menyayangkan pembatalan Piala Dunia U-20. Dia berharap ke depannya Indonesia dapat menggelar event-event internasional.

Baca Juga  Jaring Atlet Renang, Malang Swim Series II 2023 Segera Digeber

“Kami juga menanyakan kepada pemerintah bagaimana  sikap pemerintah dengan adanya aturan tersebut, namun kemudian akan dilaksanakan satu event walaupun event itu event olahraga,” kata dia.

“Jadi kami kecewa, sedih dan tentu saja berharap tetap bisa melaksanakan event-event internasional, bukan hanya olahraga, dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap menyelenggarakan ajang-ajang internasional seperti itu,” sambungnya.

Lebih lanjut, Puan mengimbau untuk tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai upaya untuk menggagalkan Piala Dunia U-20. Dia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan aturan-aturan yang telah ada.

“Jadi perbedaan ini jangan kemudian dianggap satu hal ada yang menggagalkan, ada yang berusaha menggagalkan dan lain-lain, intinya kami mendukung apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menggelar dan menunjukan bahwa Indonesia siap untuk melaksanakan event-event internasional,” tandas Puan.

“Hanya yang kami minta sebelum melaksanakan hal tersebut, agar kemudian ditindaklanjuti atau dilihat dulu, apakah ada aturan-aturan yang kemudian nanti tidak bisa dilaksanakan di Indonesia. Jadi  jangan sampai ada aturan itu bertolak belakang dengan pelaksanaan event-event yang akan dilaksanakan,” sambungnya.

Baca Juga  Rata-rata V0²Max Pemain Persik Kediri Sudah Berada di Angka 50, Tertinggi Samsul dan Rendy Juliansyah

Puan meminta untuk tak saling menyalahkan akibat pembatalan tersebut. Dia menyebut pembatalan itu harus dijadikan sebagai pengalaman.

“Ini bulan Ramadan. Saya harapkan jangan saling menyalahkan. Namun ini jadi pengalaman terbaik bagi kita semua, untuk bisa ke depannya melaksanakan yang berkaitan dengan hal-hal internasional atau ajang-ajang internasional untuk bisa dilakukan sebaik-baiknya,” ungkap dia.

Sebelumnya PDIP disinyalir berada di balik kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Pasalnya, dua gubernur dari PDIP, yakni Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menolak kedatangan Timnas Israel. Penolakan itu kemudian diikuti oleh PDIP dan sejumlah ormas lain.  Penolakan itu yang diduga membuat FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia.