*Aurelia Lucretie Fensidai Putri

 

Pertanyaan si Seperempat Abad
Monster mana lagi yang harus kuhadapi
Sebelum aku pergi tidur?

Berapa banyak teriakan di kepala lagi yang harus kudengar
Sebelum aku menuju kelas?

Doa apa lagi yang harus aku panjatkan
Supaya tetap yakin bahwa Tuhan yang bantu?

Ke arah mana lagi aku harus berbelok
Untuk keluar dari belenggu gila ini?

Harus makan nasihat dari siapa lagi
Yang harus aku dengar supaya aku yakin?

Pertarungan berdarah-darah yang keji mana lagi
Hingga aku mencapai sukses brutal yang dijanjikan?

Kisah romansa gagal seperti apa lagi yang harus dialami
Sampai aku temukan satu yang ucapkan janji?

Baca Juga  Puisi Malam Sebentar Lagi Datang

Target hidup segila patokan masyarakat apa lagi untuk dipenuhi
Guna dianggap sebagai insan yang berhasil?

Alasan apa lagi yang bisa kupakai
Untuk mendapatkan ruang menyendiri bersama aku saja?

Berapa banyak bom waktu kegagalan lagi
Yang membuatku harus terus berjaga-jaga cemas setiap hari?

Pertanyaan terakhir
Untuk apa kau memikirkan semua itu?

Untuk mengisi sesi ngomong sendiri malam ini.

Jawaban Kepada Si Seperempat Abad
Tak perlu jawab yang bertele-tele seperti ucapan abang-abang kampus
Atau ambisi tinggi seperti si anak muda yang hendak masuk istana
Tak perlu pula kau bertanya-tanya seperti rubah yang tersesat karena badai salju
Atau merasa berat hatimu untuk kembali hidup

Baca Juga  Puisi Kisah Anjing

Jujur, sedikit heranku dengar kau masih butuh jalan keluar
Kunci jawaban sudah tersedia dipertanyaan terakhir yang sudah kau jawab
Semudah itu, masih kau tanya lagi?
Cukup berhenti berbicara sendiran
Dan segera temui yang bisa tangani
Malam itu waktunya tidur dan bermimpi, bukan menyiksa diri

 

*Aurelia Lucretie Fensidai Putri, lahir di Bekasi tahun 2003, sekarang sedang menjadi mahasiswi semester 5 di Universitas Brawijaya jurusan Ilmu Politik