INDONESIAONLINE – Puncak ibadah haji telah berakhir. Jemaah haji Indonesia  kini telah bertolak dari Mina dan kembali ke hotel di Makkah.

Kepulangan jemaah ke Makkah menjadi penanda berakhirnya puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina. Periode kepulangan berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 12 dan 13 Zulhijah 1444 H.

Mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag RI) pada Minggu (2/7/2023), sebanyak 75 persen atau 156 ribu lebih jemaah Indonesia memilih Nafar Awal, artinya mereka kembali dari Mina pada 12 Zulhijah. 26 persen lainnya memilih Nafar Tsani dan kembali pada 13 Zulhijah.

“Alhamdulilah, seluruh jemaah haji Indonesia sore ini sudah diberangkatkan dari Mina menuju hotel mereka masing-masing di Makkah. Ini sekaligus mengakhiri fase puncak haji di Armina,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief.

Lebih lanjut ia menguraikan, dari 209.782 jemaah reguler yang tiba di Tanah Suci, 198.373 orang menjalani Haji Tamattu, kemudian 3.233 orang melakukan Haji Ifrad, sementara 31 lainnya melangsungkan Qiran.

Baca Juga  Indonesia Sumbang Jamaah Haji Terbesar, Madura Salah Satu Mayoritas

“Sebanyak 138.082 jemaah (68%) tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), lainnya adalah jemaah mandiri,” terang Hilman.

Sebelum puncak haji berlangsung, tercatat 154 jemaah wafat dengan cakupan 10 jemaah di Tanah Air dan 143 di Arab Saudi, 1 jemaah haji khusus. Hilman menuturkan, mereka yang wafat telah dibadalhajikan.

“Selama fase puncak haji, ada 112 jemaah yang meninggal di Arafah (14), Mina (58), Makkah (39), dan Madinah (1). Baik yang meninggal di Makkah maupun Madinah, sudah menjalani wukuf baik dengan skema badal maupun safari wukuf,” katanya.

Sebagai informasi, pada tahun ini kelompok safari wukuf terbagi menjadi dua. Pertama yang digelar di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan total 238 jemaah yang memenuhi syarat kesehatan untuk disafariwukufkan.

Kedua, safari wukuf yang digelar PPIH Arab Saudi dengan jumlah 129 lansia dan disabilitas yang sangat terbatas pergerakannya sehingga tidak dapat melakukan apapun. Dengan demikian, selama puncak haji mereka ditempatkan di 5 hotel transit yang berada di 4 wilayah yang mencakup Syisyah (2 hotel), Jarwal, Raudhah, dan Misfalah.

Baca Juga  Timwas Haji DPR Minta Pemerintah Halau Haji Koboi

Selain itu, disediakan juga layanan konsumsi untuk mereka selama berada di hotel transit. Sebanyak 55 petugas mendampingi serta melayani mereka di sana.

“Hari ini, seluruh jemaah haji lansia dan disabilitas ini sudah dikembalikan ke hotel asalnya masing-masing. Mereka kembali berkumpul dengan jemaah yang satu kloter (kelompok terbang),” jelas Hilman.

Ia menambahkan, mereka mengupayakan agar jemaah lansia dan disabilitas dapat dipulangkan lebih awal ke Tanah Air dengan mengisi kursi pesawat yang kosong saat pemulangan. Proses kepulangan jemaah haji gelombang pertama akan berlangsung mulai 4 Juli 2023 melalui bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Adapun, penimbangan barang bagasi mulai dilakukan pada 2 Juli 2023. Sementara itu, jemaah haji gelombang kedua akan diberangkatkan ke Madinah pada 10 Juli 2023.

“Alhamdulilah, bersama ini kami tegaskan kembali bahwa fase puncak haji di Armina hari ini sudah berakhir,” pungkas Hilman. (red/hel)