INDONESIAONLINE–  Artis Raffi Ahmad kembali menyita perhatian publik lantaran diduga terseret kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dugaan tersebut kali pertama disampaikan oleh Ketua Umum DPP Nasional Corruption Watch (NCW) Hanifa Sutrisna.

Merespons rumor tersebut, Raffi Ahmad mengaku kaget dan terkejut. Suami Nagita Slavina membantah keras tudingan tersebut. Raffi menganggap bahwa narasi ini merupakan fitnah belaka. Bahkan ia mengklaim jika perusahaan RANS masih memiliki cicilan dan utang.

“Berita-berita seperti itu pasti tidak benar adanya. Jadi, jangan percaya dengan hal-hal yang seperti itu. Dan aku juga tidak patah semangat meskipun dijatuhin, difitnah apa pun. Nggak apa-apa. ini membuat aku lebih semangat lagi untuk terus berkarya,” ujar pemilik RANS itu, dikutip akun Instagram @lambe__danu.

“Teman-teman dalam keadaan apa pun, ya kita harus tetap bisa bangkit. Jangan gampang percaya juga, dengan hal-hal seperti itu (TPPU). Ya apalagi aku kaget juga, dibilang ada pencucian uanglah, inilah, itulah. Sama sekali gak ada. Percaya gak percaya, cek aja, gedung (RANS) juga masih ada cicilan,” imbuhnya.

Dalam pernyataannya, Raffi juga menyebut saat ini adalah tahun politik. Raffi juga mengakui bahwa dirinya mendukung salah satu paslon capres.

“Jadi, ya mungkin karena sekarang tahun politik. Aku nggak ngertilah, sebenarnya aku bukan politikus, ya mungkin karena aku men-support salah satu paslon. Ya ada yang suka dan nggak suka. Tapi intinya aku jelaskan bahwa itu tidak benar,” tandas Raffi.

Ayah dua anak itu juga menegaskan  dirinya berkarir di dunia hiburan sejak 13 tahun hingga saat ini. “Alhamdulillah aku bekerja keras pagi, siang, sore, malam. Jadi, jangan percaya dengan hal seperti itu. Dan kita lihat nanti kalau memang, ya sebenarnya aku dari dulu tidak pernah menjawab hal seperti. Tapi ini sepertinya fitnahnya keterlaluan sekali,” kata dia.

Baca Juga  Raffi-Nagita Adopsi Anak, Buya Yahya Langsung Ingatkan Hukumnya

Menurut Raffi, pernyataan ini juga disampaikan karena banyaknya pertanyaan dari teman hingga klien soal isu TPPU tersebut.

“Juga banyak yang klien nanya. Ya aku jelasin bahwa itu tidak benar. Ya mudah-mudahan orang yang memberikan narasi seperti ini ya, tolonglah jangan memberikan narasi yang menyudutkan, apalagi yang merugikan. Tapi saya percaya Allah tidak tidur, tapi apa pun itu yang benar akan diberikan jalan oleh Allah SWT,” pungkas Raffi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, YouTube Nasional Corruption Watch membahas dugaan tindak pidana pencucian uang yang diduga dilakukan oleh presenter kondang Raffi Ahmad.

Dalam video tersebut, Ketua Umum DPP NCW Hanifa Sutrisna menjelaskan  ada saham gratis dari Raffi Ahmad yang diduga diberikan kepada anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Hanifa pun menduga pemberian saham gratis tersebut sebagai gratifikasi yang diterima oleh keluarga istana.

Ketua Umum DPP NCW, Hanifa Sutrisna. (Foto: YouTube)

Ketua Umum DPP NCW, Hanifa Sutrisna. (Foto: YouTube)

“Dari mana ada uang sehingga memiliki saham. Nih, pemberian saham gratis yang dilakukan oleh saudara Raffi Ahmad yang diberikan oleh beberapa orang lagi kepada Kaesang dan Gibran. Ini bentuk gratifikasi yang diterima oleh keluarga istana. Coba gimana ini?” kata Hanifa.

Lebih lanjut, Hanifa mengatakan pihaknya telah menerima informasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diduga dilakukan oleh Raffi Ahmad dengan nilai yang fantastis.

“Diduga ada ratusan rekening yang dimiliki oleh saudara Raffi Ahmad ini, merupakan kantong semar untuk mengelola uang haram, yang dimiliki oleh para terduga korupsi, bahkan sudah terdakwa korupsi yang masuk ke rekening Raffi Ahmad,” jelasnya.

Hanifa pun meminta kepada KPK RI, Kejaksaan Agung, Bareskrim Mabes Polri agar memeriksa dugaan aliran transaksi uang kepada Raffi Ahmad dan perusahaannya  RANS.

Baca Juga  Ngebet Ingin Menonton Film Horor, Sultan Nagita Slavina Pindahkan Bioskop ke Andara

“Karena ini ada dugaan tindak pidana pencucian uang dan penerimaan gratifikasi oleh pejabat-pejabat negara yang menitipkan kekayaan atau dana pada pemilik RANS ini. Kami minta ini (segera diperiksa),” ujarnya.

Di sisi lain, Hanifa juga menilai jika orang yang berada di lingkaran paslon capres 02 Prabowo-Gibran rata-rata orang yang bermasalah. “Karena ketakutan biar nanti permasalahan ini tidak terbongkar, maka mendukunglah ke paslon 02 ini,” katanya.

“Dan dugaan2 ini, sebenarnya jika dibuka terang-terangan oleh Ketua PPATK, maka akan terang-benderang semua. Selesai semuanya,” imbuhnya.

Hanifa juga mengatakan jika pihak NCW menerima curhatan dari mantan jenderal, yang saat ini sedang di pesantren dan menghabiskan masa tuanya di pesantren. Menurut Hanifa, mantan jenderal tersebut menyampaikan kepadanya agar dana sekian miliar yang dititipkan ke terduga pelaku TPPU Raffi Ahmad dikembalikan. Namun rupanya tidak kunjung dikembalikan.

“Dia (mantan jenderal) meminta hal (masalah TPPU) ini disampaikan (melalui NCW). Saya bilang boleh (disampaikan) asal dugaan, asal bisa dibuktikan, asal nanti bisa bersaksi. Kami akan buka,” ungkap Hanifa.

‘Dan tidak hanya satu orang, kami minta kepada Ketua PPATK untuk dibuka seluas-luasnya, sebesar-besarnya atau terang-terangnya tidak pidana pencucian uang yang dilakukan beberapa perusahaan, yang tiba-tiba memiliki kekayaan ratusan bahkan triliunan, yang tidak jelas asalnya yang kami yakin Saudara Ivan ketua PPATK telah mengetahui itu,” sambungnya.

Hanifa pun meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) agar segera mengusut masalah ini agar tidak berlarut-larut dan menguap.

“Jangan sampai nanti sudah berlarut-larut dan kasus ini hilang menguap, seperti kasus-kasus yang sebelumnya terjadi. Kami minta kepada kepala PPATK untuk segera mengungkap adanya dugaan aliran transaksi tidak wajar ke rekening Raffi Ahmad,” pungkas Hanifa. (bin/hel)