INDONESIAONLINE – Sebanyak 800 mahasiwa mengikuti wisuda sarjana dan pascasarjana periode III 2023 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Selasa (27/6/2023). Ke-800 wisudawan itu berasal dari program sarjana, program profesi, magister dan doktor.

Pada program sarjana (S1), terdapat 549 wisudawan, program profesi ada 27 wisudawan, program magister (S2) ada 190 wisudawan, dan program doktor (S3) ada 34 wisudawan.

Lebih rinci, 800 mahasiswa itu terbagi dari beberapa fakultas. Dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ada  121 wisudawan, Fakultas Syariah 119 wisudawan, Fakultas Humaniora 56 wisudawan, Fakultas Psikologi 79 wisudawan, Fakultas Ekonomi 122 wisudawan, Fakultas Sains dan Teknologi 21 wisudawan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 82 wisudawan, Program Pascasarjana 200 wisudawan.

1

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM. Zainuddin MA menyampaikan wejangan terhadap para wisudawan. Rektor mengatakan  tantangan ke depan akan jauh lebih kompleks karena menyangkut berbagai aspek kehidupan, baik itu ekonomi, politik, budaya, dan pendidikan. Oleh karena itu, para wisudawan harus dapat mengantisipasi dan menghadapinya dengan baik dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik pula.

Sebagai sarjana dan kelompok terpelajar, maka para lulusan dituntut untuk mampu berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi sebagai sarjana lulusan pendidikan tinggi Islam, lebih khusus lagi UIN Maliki Malang. Maka SDM yang unggul merupakan prioritas yang harus dikedepankan.

4

Menyadari akan kompleksnya tantangan di atas, maka perlu dirumuskan hal-hal yang menyangkut SDM ke depan dengan sebuah pendidikan yang strategis. Tujuan pendidikan adalah lebih dari sekadar memberi informasi, melainkan untuk pengembangan manusia seutuhnya (lahir batin).

Menurut rektor, di dunia Barat sendiri, saat ini juga disadari betapa pentingnya pendidikan karakter. Misalnya di Amerika, para pendidik, politisi  dan orang tua sekarang mulai sadar bahwa pendidikan karakter sangat urgen dan dibutuhkan sebagai komponen kunci dalam kurikulum sekolah. Sebab,  tanpa itu, masyarakat tidak mempunyai jaminan untuk merasakan keamanan dan kedamaian seiring dengan banyaknya kemajuan teknologi yang diciptakan dan dimiliki. Maka kemudian, Jepang mengembangkan paradigma 5.0 untuk mengimbangi era 4.0. Namun, dengan revolusi digital, mereka tidak tercerabut oleh akar budayanya sendiri.

Baca Juga  UIN Malang Berkibar di Musabaqah Hifdz Alqur'an Tingkat Nasional, Mahasiswa Humaniora Rengkuh Juara 1

“Bahwa pendidikan tanpa karakter akan mencetak orang-orang yang melakukan eksploitasi, baik pada manusia maupun lingkungannya (ekologis). Maka bersyukur sekali kepada para orang tua yang memberikan pendidikan kepada putra-putrinya dengan pendidikan agama. Sebab apa? Ternyata prestasi yang diraih oleh para alumni pendidikan keagamaaan sangat membanggakan,” kata Prof Zain, sapaan rektor UIN Maliki.

2

Lebih lanjut, rektor menyampaikan, bahwa UIN Malang juga memiliki distingsi model pembelajaran yang integrated learning model (ILM) atau attakamul al-‘Ilmy. Seluruh mata kuliah yang diberikan berbasis pada nilai dan sumber kitab suci (Al-Quran dan hadis). Untuk mencapai model ini, maka sarana dan prasarana harus disiapkan.

Pertama, ma’had al-jamiah, yang merupakan kawah candradimuka bagi para mahasiswa untuk dibekali nilai-nilai religiusitas dan tradisi pesantren. Kedua, markaz al-lughat, yaitu pusat pengembangan bahasa. Tidak hanya bahasa Arab, tetapi juga bahasa Inggris dan Mandarin. Ketiga, markaz tahfidz Al-Quran, yaitu pusat penghafalan Al-Quran.

“Sehingga dengan sarana dan prasarana pembelajaran ini, diharapkan para lulusan UIN Maliki Malang dapat memiliki dua modal, yaitu hard skill dan sekaligus soft skill. Dan allhamdulilah, ma’had di kampus III akan segera jadi,” ungkap Prof Zain.

Baca Juga  UIN Malang Kuatkan Visi Kampus Unggul Bereputasi Internasional lewat Rapat Tinjauan Manajemen
3

Sesuai dengan road map (mile stone), UIN Maliki Malang saat ini memasuki tahap IV dan V dari tahun 2021–2025 dan 2026–2030, yaitu tahap international recognition and reputation. Maka, UIN Malang terus menyiapkan segala kelengkapannya, baik yang menyangkut fisik maupun non-fisik, untuk menjadi world class university. Untuk itu, maka seluruh aspek yang terkait dengan hal tersebut harus dipenuhi, termasuk gedung kampus yang megah dan prestisius.

Selain itu, sinergitas dari seluruh sivitas UIN Maliki Malang, bahkan mulai dari tukang sapu, satpam dan yang lainnya, sangat diperlukan dalam upaya kemajuan kampus. Sebab, tataran bawah hingga atas memiliki kontribusi yang dibutuhkan untuk kemajuan UIN Maliki Malang.

“Alhamdulillah, sebentar lagi UIN Malang memiliki kampus baru (kampus 3). UIN Malang juga terus berupaya menuju PTNBH, meningkatkan akreditasi seluruh fakultas dan prodi yang ada. Alhamdulillah sudah banyak unggul,” jelasnya.

Terakhir, rektor berpesan kepada para wisudawan, meskipun telah lulus, pembelajaran terus berlanjut atau long life education. Para lulusan diharapkan tetap menghormati kedua orang tua, termasuk juga para guru.

Selain itu, para wisudawan diminta untuk tidak pernah putus asa, terus berikhtiar dan berdoa guna mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai alumni UIN Maliki Malang, para lulusan juga harus tetap menjaga nama baik almamaternya. Relasi dengan lingkungan sekitar, utamanya kepada Allah SWT,  juga harus terjalin dengan kuat.

“Jagalah kesatuan dan persatuan dengan bersikap toleran, hindari segala macam bentuk kekerasan, akomodatif terhadap budaya lokal (local wisdom) dan cintailah NKRI. Inilah ciri sikap moderasi dalam beragama,” pungkasnya. (as/hel)