INDONESIAONLINE – Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr HM Zainuddin MA melepas 170 mahasiswa peserta KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel. Pelepasan para mahasiswa KKN ini dilakukan di halaman Rektorat UIN Maliki Malang, Jumat (7/7/2023).

Para mahasiswa tersebut akan terbagi menjadi beberapa kelompok dan tersebar melakukan kegiatan KKN  selama satu bulan di wilayah Kabupaten Malang. Tepatnya di empat desa di Kecamatan Dau dan dua desa di Kecamatan Jabung.

1

Ke-170 peserta ini, selain berasal dari UIN Maliki Malang, juga berasal dari perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) lain yang merupakan Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel. Ada 60 peserta yang berasal dari UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, UIN Mataram, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, IAIN Kediri, IAIN Ponorogo, dan IAIN Madura.

Menurut rektor, sebelum pemberangkatan, para mahasiswa telah mendapatkan pembekalan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Malang. Pembekalan yang diberikan kepada para mahasiswa adalah pemahaman geografis dan potensi daerah tempat mereka melakukan KKN. Hal itu disampaikan langsung pejabat terkait setempat.

Baca Juga  Mahasiswa UIN Malang Kembali Raih Gelar Juara, Terbaru Ajang Kompetisi ALEPO

Materi juga diberikan Kepala Pusat PkM UIN Sunan Ampel Surabaya Drs Agus Afandi, yakni tentang, “Pendekatan Pengabdian Masyarakat Berbasis ABCD (Asset-Based Community Development”. Kemudian,  materi “Pemetaan dan Teknik Identifikasi Aset dalam Pendekatan ABCD” disampaikan Kepala Pusat PkM UIN Satu Tulungagung Dr Muhammad Muntahibun Nafis.

2

Kemudian, para peserta KKN Persemakmuran juga mendapat materi tentang “Mengembangkan Desain Desa Inovatif: Mengidentifikasi Masalah, Menyusun Desain dan Roadmap”. Hal ini disampaikan oleh Fery Diantoro MPdI, kepala Pusat PkM IAIN Ponorogo.

Berikutnya,  ada materi “Bentuk Kegiatan Inovatif dan Kreatif” yang disampaikan oleh Dr M. Liwa Irrubai, kepala Pusat PkM UIN Mataram. Materi terakhir disampaikan oleh Kepala Pusat PkM UIN KHAS Jember Dr Zainal Anshori tentang “Perubahan yang Diharapkan dari Program KKN secara Berkelanjutan”.

“Ini KKN yang luar biasa. Masyarakat akan mendapatkan berbagai keuntungan fasilitas yang diberikan dari para mahasiswa dari berbagai prodi. Bukan hanya agama, tapi juga terkait saintek, sosial sains dan kedokteran. Masyarakat akan membutuhkan kalian semua. Ibaratnya kalian toko serba-ada, masyarakat bisa dapat semua,” paparnya.

4

Dengan bekal yang telah didapatkan, rektor asal Bojonegoro itu berharap, para mahasiswa dapat berkontribusi positif untuk masyarakat dalam mengembangkan atau mengangkat potensi-potensi yang ada di tempat mereka KKN.

Baca Juga  UIN Malang Perluas Kerja Sama, Teken Perpanjangan MoU dengan IDIA

“Saya berharap para mahasiswa bisa berperan dan membantu masyarakat dari berbagai kebutuhan mereka sesuai dengan program. Harus menjadi solusi, bukan malah membebani atau menambah masalah,” ungkapnya.

Prof Zainuddin  juga berpesan agar para mahasiswa selama di tempat KKN dapat membawa diri sebagai mahasiswa dari PTKIN. Sehingga, berbagai hal yang dilakukan harus dilakukan dengan penuh ketenangan dan menghindari kesalahan.

3

“Kalian juga harus bisa menempatkan diri. Jangan sampai membuat konflik. Harus bisa memimpin tahlil. Atau khotbah dan ceramah. Harus dikedepankan toleransi dan moderasi beragama,” ujar Prof Zainuddin. “LP2M dan DPL akan terus memantau untuk kelancaran maupun evaluasi,” imbuhnya.

Ketua LP2M UIN Maliki Malang Prof Dr Agus Maimun MPd menambahkan, KKN ini menjadi bagian dari pengabdian masyarakat. Berbagai hal yang dipelajari di kampus kemudian akan diaplikasikan untuk memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat. Baik itu dalam hal spiritualitas dan dalam berbagai hal lainnya.

“Ini juga membantu pemerintah. Misalnya dalam upaya penanggulangan stunting, parenting, toleransi dan moderasi beragama serta  lainnya,” pungkasnya. (as/hel)