JATIMTIMES – Kondisi jalan nasional, mulai dari Jalan Brigjen Slamet Riyadi (Jalan Pelita) Lumajang, Tempeh, Pasirian hingga wilayah Kecamatan Candipuro rusak berat, hingga dikeluhkan warga dan menjadi topik perbincangan di media sosial.

Beberapa kasus kecelakaan hingga menelan korban jiwa terjadi akibat kerusakan jalan ini. Tidak hanya aspal terkelupas dan jalan berlubang, beberapa ruas jalan sudah dipenuhi gundukan aspal.

“Sudah banyak pengendara motor terpental disini mas,” ujar salah seorang penarik becak saat melihat JatimTIMES mengambil gambar di dekat lampu merah Jalan Slamet Riyadi.

Sementara itu, di tengah jalan di depan Satlantas Polres Lumajang tampak terpasang pembatas jalan plastik (Water Road Barrier) untuk menandai jalan rusak.  

Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang Ipda Loni Roi Madhona mengatakan, pihaknya terpaksa memasang Water Road Barrier untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan agar waspada karena banyak pengendara yang terjatuh di lokasi tersebut.

Baca Juga  Wabup Lumajang Minta BNPB Kirim Helikopter Untuk Evakuasi Warga 

“Kami tidak mungkin berjaga terus di jalan itu, satu-satunya cara yang kita pasang pembatas agar pengguna jalan tidak melintas di tengah jalan yang rusak itu,” ujar Loni. 

Loni menambahkan bahwa sebenarnya jalan tersebut baru diperbaiki saat ada kunjungan Presien RI ke Lumajang, namun belum satu bulan sudah rusak lagi.

Soal jalan rusak tersebut, Loni mengaku bukan kewenangannya, namun ia menyatakan tetap berkewajiban memberi tahu agar pengguna jalan terhindar dari kecelakaan.

Terkait jalan yang rusak padahal belum satu bulan ini diperbaiki, Gusti dari PT. Aditya selaku pelaksana rekonstruksi jalan tersebut ketika dikonfirmsi melalaui pesan WhatsApp hanya membaca pesan tersebut dan tidak memberikan jawaban sedikitpun.    

Baca Juga  Parkir di Selokan dan Ditemukan Jimat, Sepeda Motor Beat Tak Bertuan Gegerkan Warga Kencong

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur, Probolinggo – Lumajang – Turen, Rizal Sanana, mengakui bahwa kerusakan jalan dilokasi tersebut utamanya diakibatkan oleh kendaraan muatan berat.

Ini cukup dimaklumi karena sepanjang jalan tersebut setiap saat melintas truk tronton bermuatan pasir.

Di lokasi tersebut sudah sering diperbaiki, namun tidak lama kemudian kembali rusak sehingga tidak cukup jika hanya tambal sulam.

“Di lokasi itu perlu dilakukan pekerjaan rekonstruksi yakni perbaikan sampai lapisan bawah atau hingga pondasi,” ungkapnya.



Teguh Eko Januari