INDONESIAONLINE – Permintaan dua menteri kabinet Israel yang ingin warga Gaza angkat kaki dari tempat hidupnya menuai kecaman internasional. Salah satunya datang dari Pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu negara yang membela hak-hak warga Palestina, mengecam keras seruan ini. Kecaman ini sekaligus penolakan pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza.

“Indonesia mengutuk dan menolak keras pernyataan dua Menteri Kabinet Israel yang mengusulkan pengusiran warga Gaza dan dimulainya pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri melalui akun X resmi, @Kemlu_RI seperti dilihat, Minggu (7/1/2024).

Kemlu menilai seruan yang disampaikan oleh kedua menteri itu sama sekali tak menghormati hak bangsa Palestina. Kemlu lantas mengajak masyarakat internasional bersama-sama mencegah seruan itu menjadi kenyataan.

“Pernyataan tersebut sangat provokatif, berlawanan dengan hukum internasional dan tidak menghormati hak bangsa Palestina. Masyarakat internasional harus mencegah pernyataan tersebut menjadi kenyataan,” tegasnya.

Arab Saudi

Setelah Indonesia, Arab Saudi juga mengecam aksi Israel tersebut. Saudi menekankan bahwa tindakan harus diambil terhadap pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

Kerajaan Arab Saudi menyatakan “kecaman dan penolakan tegas terhadap pernyataan ekstremis oleh dua menteri di pemerintahan pendudukan Israel, yang menyerukan pemindahan penduduk Gaza, pendudukan kembali Jalur Gaza dan pembangunan permukiman,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir media Al Arabiya, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga  Perang Hamas-Israel: Negara Mana Saja yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza?

Kerajaan Saudi meminta masyarakat internasional untuk bertindak dalam menghadapi “kegigihan” pemerintah Israel dalam melanggar hukum internasional melalui pernyataan dan tindakannya.

Amerika Serikat

Bahkan, AS yang merupakan sekutu terdekat dari Israel menunjukkan sikap penolakan usai seruan itu disampaikan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan bahwa Washington “menolak pernyataan baru-baru ini dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir yang menganjurkan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza”.

“Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab,” sebut Miller dalam pernyataannya mewakili otoritas AS.

Adapun kecaman itu datang usai dua menteri Israel ingin warga Gaza angkat kaki dari tempat hidupnya. Seruan kontroversial itu dilontarkan oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

Ben-Gvir yang dikenal selalu membela Yahudi radikal ini menyerukan, pada Senin (1/1) waktu setempat, agar Israel mempromosikan “solusi untuk mendorong emigrasi penduduk Gaza”.

Baca Juga  Serangan Udara Israel di Rafah Gaza Tewaskan 12 Orang

Ben-Gvir berargumen bahwa kepergian warga Palestina dan pembangunan kembali permukiman Israel merupakan “solusi yang benar, adil, bermoral dan manusiawi”.

“Ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan proyek yang mendorong warga Gaza untuk beremigrasi ke negara-negara di seluruh dunia,” cetus Ben-Gvir saat berbicara dalam rapat partai ultranasionalis Otszma Yehudit yang dipimpinnya.

Seruan Ben-Gvir itu disampaikan sehari setelah Smotrich, yang menjabat Menteri Keuangan Israel, juga menyerukan kembalinya para pemukim Yahudi ke Jalur Gaza. Smotrich bahkan mencetuskan agar Israel “mendorong” sekitar 2,4 juta warga Palestina untuk meninggalkan wilayah Jalur Gaza.

Menteri Keuangan Israel juga mengatakan bahwa warga Palestina yang berada di wilayah kantong tersebut harus didorong untuk pindah ke negara lain.

“Jika kita bertindak dengan cara yang benar secara strategis dan mendorong emigrasi, jika ada 100.000 atau 200.000 orang Arab di Gaza dan bukan dua juta, keseluruhan wacana setelah perang akan sangat berbeda,” katanya. (mut/hel)