INDONESIAONLINE – Serangan Israel menewaskan kepala pasukan keamanan nasional pimpinan Hamas, Jehad Mheisen, dan anggota keluarganya di rumah mereka.

Tewasnya Jehad dilaporkan BBC News, kantor berita yang berpihak pada Hamas, pada Kamis (19/10/2023).

Sebelumnya melansir laporan Al Arabiya, Hamas juga mengatakan  wanita pertama yang terpilih menjadi pemimpin politiknya juga tewas dalam serangan Israel di Gaza, pada Rabu (18/10/2023). Dia adalah Jamila Al-Shantee, 64, tewas di Jabalia, Gaza utara.

Jamila Al-Shantee adalah perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota biro politik gerakan tersebut, yang terdiri dari 20 anggota, setelah pemungutan suara internal pada tahun 2021.

Perempuan lainnya, Fatima Shurab, bergabung dengan petinggi politik pada waktu yang sama, melalui penunjukan otomatis sebagai presiden komisi perempuan.

Baca Juga  Qatar Ancam Stop Ekspor Gas ke Dunia

Diikutsertakannya para perempuan dalam kepemimpinan Hamas pada saat itu sebagai sinyal positif bagi komunitas internasional. Hamas ingin menunjukkan keterbukaan terhadap keterwakilan perempuan.

Shantee memiliki sejarah panjang dalam politik Palestina. Di antaranya, terpilih pada tahun 2006 menjadi anggota parlemen Otoritas Palestina.

Parlemen Otoritas Palestina sendiri belum pernah mengadakan pertemuan sejak Hamas menggulingkan Otoritas Palestina dari Gaza dan mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007. Sehingga hal tersebut mendorong Israel untuk mengintensifkan blokade yang melumpuhkan wilayah Gaza.(bin/hel)