INDONESIAONLINE – Aditya Yudistira Atmojo warga Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ditemukan meninggal dalam keadaan gantung diri. Diduga, masalah asmara menyebabkan pria 23 tahun itu nekat mengakhiri hidupnya pada saat perayaan hari kasih sayang atau Valentine, Selasa (14/2/2023) tengah malam.

“Korban ditemukan gantung diri di sela fentilasi pintu kamar lantai atas rumahnya kemarin (14/2/2023) malam sekitar pukul 21.00 WIB,” kata Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinajar saat dikonfirmasi Jatim Times, Rabu (15/2/2023).

Berdasarkan keterangan pihak keluarga yang disampaikan kepada kepolisian, korban pertama kali ditemukan telah meninggal dalam keadaan gantung diri oleh ibu kandungnya yang bernama Sulistyowati. Mengetahui putranya telah terbujur kaku dalam keadaan tergantung, wanita 40 tahun itu sepontan berteriak minta tolong.

Anggota keluarga lainnya beserta para tetangga korban yang mendengar teriakan tersebut, bergegas mendatangi sumber suara. “Mereka kemudian melepaskan jeratan tali tampar di leher korban, kemudian menurunkannya dan membawanya ke kamar lantai bawah,” jelasnya.

Kejadian itupun akhirnya dilaporkan oleh perangkat desa setempat kepada pihak kepolisian. Mendapat laporan anggota Polsek Karangploso langsung menuju ke lokasi kejadian.

Baca Juga  Jelang Sidang Vonis Ferdy Sambo, Polisi Perketat Pengamanan PN Jaksel

“Saat petugas tiba di lokasi, korban sudah dalam kondisi berbaring di kasur. Dari hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), korban meninggal memang karena gantung diri,” imbuhnya.

Fakta jika korban meninggal akibat gantung diri tersebut, juga dikuatkan dari keterangan pihak medis dari Puskesmas setempat. 

“Berdasarkan hasil pengecekan di tubuh korban, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Sementara itu, di leher korban kami temukan ada bekas luka jeratan, dan beberapa tanda yang menunjukkan korban memang meninggal karena gantung diri,” bebernya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, semasa hidupnya sebelum akhirnya ditemukan meninggal karena gantung diri, korban tinggal bersama orang tuanya, yakni di rumah yang menjadi tempat korban gantung diri.

“Dari keterangan beberapa warga dan pihak keluarganya, korban tidak memiliki permasalahan. Hanya saja, sekitar satu tahun lalu korban bercerai dengan istrinya,” tuturnya.

Dari hasil pernikahan dengan mantan istrinya tersebut, korban dikaruniai satu orang anak laki-laki. Setelah bercerai, anak korban ikut bersama ibunya yang notabene adalah mantan istri dari korban tersebut.

Baca Juga  Komisi Kode Etik Bharada E dan Ricky Rizal Mulai Disusun Polri Jelang Sidang Kode Etik

“Sebelum meninggal karena gantung diri, korban tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Tapi memang dari keterangan yang kami dapat, semasa hidupnya korban ini setelah bercerai dengan istrinya lebih sering diam dan jarang bersosialisasi,” ungkapnya.

Belakangan diketahui, sebelum nekat mengakhiri hidupnya, yakni pada Selasa (14/2/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, korban masih membaur dengan keluarganya. Bahkan dia juga masih menjalani aktivitas seperti hari sebelumnya, yakni membangun rumah milik keluarganya.

“Sore harinya, sekitar pukul 16.30 WIB korban sudah tidak terlihat dan tidak diketahui keberadaannya lagi,” timpal Bambang.

Hingga pada malam harinya, ibu kandung korban yang saat itu mengecek ke ruangan atas rumah, mendapati korban sudah meninggal dalam keadaan gantung diri.

“Pihak keluarga keberatan jika dilakukan autopsi, dan telah membuat surat pernyataan. Keluarganya mengaku sudah ikhlas dan menganggap kejadian yang menimpa korban murni karena musibah,” jelasnya.

Sementara itu, sesaat setelah korban ditemukan meninggal karena gantung diri, pihak keluarga korban langsung mengurus proses pemakaman. Korban dimakamkan di Tempat Pemakaman umum (TPU) yang ada di sekitar rumahnya.