JATIMTIMES – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Tulungagung Maryoto Birowo bersama jajaran Forkopimda Tulungagung menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar rakyat di Tulungagung.

Sidak pasar itu merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi sejak dini stok bahan pokok serta mengontrol adanya lonjakan harga kebutuhan pokok.

Untuk memastikan stok bahan pokok dan lonjakan harga, Bupati Tulungagung juga melakukan interaksi dengan beberapa pedagang pasar. “Stok bahan pokok aman,” kata Bupati Maryoto usai sidak di Pasar Ngemplak, Jumat (17/12/2021).

Menurut Maryoto, pasar adalah tempat distribusi kebutuhan pokok. Pasar juga merupakan salah satu tolok ukur mengetahui harga kebutuhan pokok. Maka dari itu, pemerintah harus selalu mengecek harga kebutuhan pokok di pasar tradisional atau pasar rakyat, apakah benar mengalami fluktuasi harga atau tidak.

Setelah melakukan interaksi dengan sejumlah pedagang pasar, Maryoto memastikan bahwa lonjakan harga bahan pokok masih dalam koredor batas standar normal.

Baca Juga  Kayutangan Heritage Sering Macet, Pj Wali Kota Malang Beri Perhatian Khusus

“Inilah yang perlu diketahui oleh forkopimda dengan satu harapan jangan sampai terjadi lonjakan harga yang akan menyusahkan masyarakat. Itu kata kuncinya,” ucapnya.

Maryoto mengungkapkan, ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Salah satunya adalah cabai. Cabai dalam setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Untuk itu, dirinya mengingatkan agar para petani  hafal terkait pola tanam dari cabai.

Artinya, ketika terjadi pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan, harga cabai selalu mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan meningkat secara drastis.

“Sekarang kita bayangkan harga jual di sini mencapai 75 ribu per kg. Normalnya sekitar 12-15 ribu. Jika hujannya terus datang dan kuantitas cabai makin berkurang, bisa mencapai harga 100 ribu,” ucap bupati.

Mengantisipasi tingginya harga cabai,  pemerintah sudah mengimbau melalui Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan agar para petani di Tulungagung juga menanam kebutuhan pokok seperti sayuran dan cabai. Harapannya bisa menjadi pendamping pangan dan merupakan suatu balance dari lonjakan harga.

Baca Juga  Blitar Jadi Percontohan Kesiapsiagaan Tsunami, BMKG Akan Gelar Sekolah Lapang Nelayan di Pantai Tambakrejo

Di sisi lain, pemerintah daerah bersama forkopimda akan terus melakukan operasi pasar sebagai upaya pengendalian harga, sehingga para spekulan akan berpikir jika pemerintah terus melakukan monitor harga.

“Kami memonitor dan petugas kami banyak. Ada yang petugas pasar, ada petugas tim pengendalian inflasi daerah. Itu selalu turun,” terangnya.

Selain harga cabaj, kata Maryoto, harga gula naik sedikit, harga beras stabil, minyak goreng sedikit mengalami kenaikan, dan harga daging naik tapi masih dalam ambang toleransi. Dan  harga kebutuhan pokok diprediksi akan terus mengalami kenaikan menjelang puncak libur Nataru. “Makanya pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi,” tutupnya.



Muhamad Muhsin Sururi