INDONESIAONLINE – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) memendam kisah sejarah yang jauh lebih tua dari era Majapahit dan Mataram Islam. Di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, berdirilah Situs Selogending, sebuah situs cagar budaya yang menyimpan jejak peradaban kuno.
Situs Selogending dipercaya telah ada sejak zaman prasejarah, jauh sebelum era kerajaan-kerajaan besar di Jawa. Bukti sejarah seperti bangunan berundak, menhir, pecahan porselen, dan artefak-artefak lainnya menjadi saksi bisu keberadaan manusia prasejarah di kawasan tersebut.
Lebih dari sekadar situs bersejarah, Selogending juga merupakan tempat pemujaan kuno yang dihormati oleh masyarakat setempat. Punden Selogending dengan batu-batu menhirnya yang megah menjadi bukti nyata kejayaan masa lampau.
Situs ini tak hanya menjadi tempat beribadatan, tetapi juga simbol kekuatan spiritual Gunung Semeru yang dihormati masyarakat.
Menurut cerita lisan, Situs Selogending telah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini diperkuat dengan Prasasti Kumbolo yang menceritakan perjalanan Mpu Kameswara ke puncak Gunung Semeru pada tahun 1525 Masehi untuk Tirtayatra. Bukti sejarah ini semakin menunjukkan makna spiritual dan sejarah Situs Selogending.
Masyarakat Desa Kandangan masih menjaga tradisi dan ritual kuno yang berkaitan dengan Situs Selogending. Sedekah bumi diadakan setiap 5 tahun sekali sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan leluhur. Ritual ini memperkuat tali persaudaraan dan mencerminkan kekayaan budaya Desa Kandangan.
Situs Selogending tak hanya dikunjungi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi tujuan spiritual bagi umat Hindu Bali. Para peziarah yang mengunjungi Pura Mandara Giri Semeru Agung di Senduro tak lupa menyempatkan diri untuk singgah di Situs Selogending.
Menjelajahi Situs Selogending membuka jendela untuk memahami warisan budaya, spiritualitas, dan kearifan lokal yang masih relevan hingga saat ini. Melestarikan situs ini menjadi tanggung jawab bersama demi menjaga identitas dan kebanggaan bangsa. Mari kita jaga dan rawat Situs Selogending dengan penuh rasa cinta dan penghargaan (ar/dnv).