INDONESIAONLINE – Akun Twitter @PartaiSocmed mengunggahh rekaman percakapan antara Bos Susi Air Susi Pudjiastuti dengan tokoh gereja di Papua pendeta Karel Phil Erari, Sabtu (6/5/2023) siang.

Rekaman tersebut jadi viral karena terdengar Susi marah dengan lawan bicaranya. Dalam rekaman itu, awalnya Phil menyampaikan permintaan OPM agar pemerintah menarik semua pasukan non organik dari Papua. Phil juga menyebut akan melibatkan para pimpinan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di pedalaman Papua untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera OPM, Philips.

Mendengar pernyataan itu, Susi juga mengatakan jika saat itu TNI (yang ditembaki OPM) tengah menunggu untuk evakuasi Philips. Mereka bukan menyerang KKB.

“Bukan untuk menyerang KKB. Jadi Tim Kopasus itu bukan untuk menyerang KKB, untuk mengevakuasi kalau Tim Cartenz sudah jadi negosiasi. Kenapa mereka (KKB) tembakin pasukan (TNI) yang mau evakuasi? Saya marah Pak Phil!,” kata Susi dengan nada emosi, Sabtu (6/5/2023).

Tak hanya marah, Susi bahkan juga menyinggung soal kesabarannya hampir 20 tahun terbang di Papua. Mantan Menteri Kelautan itu menyebut telah membantu masyarakat dengan memberikan obat-obatan hingga menyekolahkan anak-anak Papua.

“Saya marah, kalau pak Bishop (rekan Pak Phil) tanya, saya mau apa? Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI. Saya bom semua sendiri! Saya marah!,” ujar Susi sambil bergetar.

Baca Juga  Viral, Kondisi Brankas Isi Hp di Malang Plaza yang Terbakar

Lantas Phil mengaku bakal segera ke Jakarta untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengeluarkan Peraturan Presiden soal permintaan OPM. “Supaya mereka (OPM) bisa segera melepaskan pilot tanpa syarat,” kata Phil.

Rekaman selanjutnya, Susi juga menyinggung soal pertemuan dirinya dengan Daniel Kogoya, ayah dari Egaianus Kogoya (pemimpin OPM yang menculik pilot Susi Air). Kata Susi, Daniel Kogoya adalah mantan pemimpin OPM yang baik, namun ia tak habis pikir bagaimana anaknya malah membakar Susi Air hingga menculik pilotnya.

“(Egianus) kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan, dan membawa orang-orang Papua ke mana saja diperlukan. Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali setelah tahu mereka bunuh juga pasukan TNI yang tidak mau ngapa-ngapain,” ungkap Susi dengan suara bergetar.

Dalam percakapan itu, Susi juga menyinggung perbuatan keji OPM terhadap TNI. Dia mengaku ikut marah saat TNI ikut ditembaki, bahkan menanyakan bagaimana nasib anak istri TNI yang ditembaki. Phil pun mengaku turut marah saat OPM menembaki anggota TNI yang hendak negosiasi.

Baca Juga  Bupati Kapuas dan Anggota DPR Asal Nasdem Resmi Tersangka KPK

“Bagaimana minta TNI ditarik, sementara mereka dibantai? Kan tidak mungkin. Pendeta Phil atau Pak Bishop, ga mungkin toh? Ingin komunikasi, ingin negosiasi, dua hari kemudian mereka bantai TNI, bagaimana? Saya tidak habis pikir,” kata Susi.

Di akhir rekaman itu, Phil menyebut jika pihaknya berencana untuk bertemu dengan Egianus Kogoya dan pasukannya. Dalam pertemuan itu, Phil mengatakan bahwa pihaknya akan menawarkan obat-obatan hingga makanan. Lalu sebagai gantinya, pihaknya akan meminta Egianus membebaskan Philips.

“Jadi sekarang kita lagi atur, ada pertemuan antara pendeta dengan anak-anak warga jemaat yang sekarang pegang senjata untuk melakukan perlawanan. Jadi Bu Susi sabar, saya akan kontak lagi saat di Jakarta,” ungkap Phil.

Lebih lanjut, Phil juga mengatakan jika organisasi berencana mengganti pesawat Susi Air yang dibakar Egianus dan pasukannya. Dia menyebut sumber dananya berasal dari grand yang diberikan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk organisasinya.

“Kita belikan pesawat baru kalau semua sudah oke, Kapten Philip Marten dibebaskan, kita cari pesawat baru dan ada yang membantu saya, grand dari (Sekjen) PBB Antonio Gutteres. Mereka mau bantu penyelidikan di Papua dan kami mau pakai sebagian untuk Bu Susi,” tegas Phil (bn/dnv).