INDONESIAONLINE – Ratusan sopir angkot yang beroperasi di 8 jalur melakukan aksi  di depan Balaikota Malang, Senin (20/2/2023) pagi. Para sopir angkot ini merasa terdampak atas rekayasa atau penerapan skema lalu lintas baru di Kawasan Kayutangan Heritage. 

Dalam aksi tersebut, sejumlah perwakilan sopir angkot dari setiap trayek juga diberi kesempatan untuk melakukan mediasi di dalam Balaikota Malang.

Baca Juga : Duka PMI Asal Banyuwangi di Singapura, Baru Sebulan Kerja Tangannya Sakit, Tak Bisa Pulang ke Indonesia 

 

Mediasi tersebut langsung dipimpin oleh Wali Kota Malang Sutiaji, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Widjaja Saleh Putra beserta sejumlah jajaran. 

Dalam mediasi tersebut, koordinator aksi M. Kholil mengatakan bahwa para sopir angkot ini mempersilahkan skema lalu-lintas di Kayutangan Heritage dijalankan. 

Hanya saja pihaknya meminta agar angkot tetap bisa beroperasi dan berjalan sesuai jalur trayek yang ada saat ini. Dengan kata lain, para sopir angkot meminta ada jalur khusus bagi angkot. 

Baca Juga  Santri di Tulungagung Hilang dari Pondok, Ditemukan di Banyuwangi

“Kami di sini karena punya tanggung jawab moral atas suara rekan-rekan kami (sopir angkot). Pada intinya kebijakan njenengan satu arah monggo dijalankan, tapi permintaan kami untuk angkot tolong dibuatkan jalur khusus,” ujar Kholil dalam mediasi. 

Apalagi menurutnya, dengan jalur yang ada saat ini, juga terbilang cukup kondusif dan minim terjadi kecelakaan. Hal itu ia pastikan dari koordinasi dan pantauan dengan rekan sopir angkot lainnya. 

“Karena yang sampai ini lawan arah itu di jalur LG Sawahan dan juga tidak sering terjadi kecelakaan, di Ramayana jalur GA tak ada kecelakaan dan polemik,” terangnya. 

Permintaan tersebut disambut baik oleh Wali Kota Malang Sutiaji. Dirinya pun langsung mengamini apa yang menjadi permintaan para sopir angkot. 

Bahkan dalam mediasi tersebut, dirinya langsung meminta kepada Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra untuk segera melakukan kajian terkait usulan para sopir angkot ini. 

Baca Juga : Anaknya Tinggalkan Pondok, Bapak dari Santri di Tulungagung Ini Minta Bantuan Polisi 

Baca Juga  Jelang Idul Fitri 1444 H, Pemkab Blitar Kebut Perbaikan Jalan Rusak

 

“Jalur khusus akan kami pertimbangkan. Akan kami libatkan dengan pakar dan ahli mungkin bisa jadi solusi,” ujar Sutiaji menjawab keresahan sopir angkot dalam mediasi, Senin (20/1/2023). 

Dirinya juga memastikan bahwa usulan tersebut akan segera dibahas untuk dapat segera diterapkan. Hal itu juga ia sampaikan saat menemui masa aksi di depan Balaikota Malang usai mediasi. 

Orang nomor satu di Kota Malang ini menjanjikan bahwa usulan tersebut diperkirakan bisa segera diterapkan pada Selasa (21/2/2023). 

“Tolong dipahami, usulan tersebut tidak diterapkan hari ini. Karena kami harus sosialisasi terlebih dahulu, lewat sosial media dan media lain. Termasuk menyiapkan kelengkapan untuk kontra flow. Semoga besok sudah bisa diterapkan,” terang Sutiaji. 

Pernyataan tersebut langsung disambut dengan riuh dari masa aksi yang berkumpul di depan Balaikota Malang. Setelah puas dengan pernyataan tersebut, para sopir angkot membubarkan diri dengan tertib.