INDONESIAONLINE – Tepi Barat Palestina menjadi tempat yang terus menerus digencar oleh Israel. Terbaru, Israel dilaporkan menggerebek rumah pengkhotbah di Masjid Al-Aqsa Sheikh Ikrimah Sabri di lingkungan Al-Sawana, Yerusalem Timur.

Dilansir Al Jazeera, Minggu (3/12/2023), Sheikh Sabri adalah ketua Dewan Islam Tertinggi di Yerusalem dan mantan pemimpin agama di Yerusalem dan wilayah Palestina. Sheikh Sabri adalah pendiri dan presiden Asosiasi Ulama dan Pengkhotbah di Palestina, presiden Dewan Fatwa Tertinggi di Palestina, dan presiden Otoritas Islam Tertinggi di Yerusalem.

Aksi penyerbuan tersebut bukan pertama kalinya. Sebelumnya pada 10 Oktober lalu, polisi Israel menggerebek rumah khatib Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, di Yerusalem Timur dan memanggilnya untuk diinterogasi.

Dalam sebuah pernyataan, Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan polisi memberikan perintah kepada Sabri untuk hadir untuk diinterogasi di pusat penahanan al-Masqubiyya di Yerusalem Barat.

LSM tersebut mengatakan pengkhotbah tersebut akan diinterogasi oleh dinas keamanan internal Israel, Shin Bet.

Baca Juga  5 Negara Rawan Kekerasan Berbasis Agama, Ada China hingga India

Berbicara kepada media lokal, Sabri mengatakan dia mungkin akan ditanyai tentang keputusan pengadilan Israel pekan lalu yang mengizinkan salat hening bagi orang Yahudi di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.

“[Keputusan Israel] ini ditolak oleh kita semua karena Masjid Al-Aqsa khusus untuk umat Islam,” katanya.

Sementara pekan lalu, seorang hakim Israel mengeluarkan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengizinkan orang Yahudi untuk melakukan “doa dalam hati” di dalam kompleks tersebut, dengan mengatakan bahwa ritual tersebut bukanlah “tindakan kriminal”. Keputusan tersebut telah memicu kecaman internasional, sehingga mendorong Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur untuk membatalkan keputusan tersebut, menurut media Israel.

Pihak berwenang Israel telah beberapa kali menangkap pengkhotbah berusia 82 tahun tersebut dan bahkan melarangnya memasuki Masjid Al-Aqsa selama beberapa bulan.

Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai “Gunung Kuil”, dan mengklaim bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Baca Juga  Amerika Kembali Jual Senjata ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Tak hanya itu saja, Al-Jazeera yang mengutip kantor berita Palestina Wafa juga melaporkan warga Palestina, Adnan Issam Zaid (21) ditembak mati oleh pasukan Israel pagi ini. Pembunuhan itu terjadi selama serangan Israel di Qalqilya di Tepi Barat.

Lebih dari 250 orang terbunuh di Tepi Barat. Sedangkan, Al Jazeera juga melaporkan berdasarkan keterangan Masyarakat Tahanan Palestina, sebanyak 60 warga Palestina ditahan Israel dalam penggerebekan semalam.

Penangkapan pada Sabtu malam sebagian besar terjadi di kota Hebron, Bethlehem, Jericho, Ramallah, Nablus dan Jenin. Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa setidaknya empat wanita termasuk di antara mereka yang ditangkap.

Penangkapan terbaru ini menambah lebih dari 3.000 warga Palestina yang ditangkap di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB. Banyak tahanan ditahan tanpa diadili atau dituntut, di bawah sistem ‘penahanan administratif’.