INDONESIAONLINE – Berbagai upaya memantapkan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang bereputasi internasional terus dilakukan kampus berlogo Ulul Albab itu. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan Unit Pusat Pengembangan Bahasa (P2B).

P2B melalui Program Khusus Pengembangan Bahasa Inggris (PKPBI) melaksanakan workshop atau pelatihan menulis artikel ilmiah untuk jurnal bereputasi yang diikuti sekitar 40 peserta belum lama ini. Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualitas artikel atau karya tulis ilmiah dari para tenaga pendidik di UIN Maliki Malang.

Direktur Pusat Pengembangan Bahasa UIN Maliki Malang, Prof Dr M Abdul Hamid, MA menyampaikan, saat ini dosen tidak hanya dituntut untuk mengajar para mahasiswa, tetapi juga harus mampu menulis artikel penelitian yang dapat dipublikasikan di jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional.

Baca Juga  Vaksinasi Anak Belum Tuntas, Legislatif Minta Kebijakan PTM Kota Malang Dievaluasi
1

Hal ini dilakukan karena sangat mendukung dan sejalan dengan visi kampus UIN Maliki menuju World Class University (WCU). Saat ini, P2B telah memiliki jurnal yang terakreditasi sinta 4 dan 5. Wadah yang telah disediakan ini tentunya diharapkan agar dimanfaatkan para dosen untuk mempublikasikan artikel-artikelnya. 

Hal ini, menurut Hamid, juga telah cukup memberikan bukti bahwa para dosen mampu menghasilkan karya-karya tulisan ilmiah yang dapat dikonsumsi masyarakat luas. 

“Adanya wadah yang sudah siap untuk mempublish artikel itu, maka diharapkan dapat lebih produktif dalam menulis artikel ilmiah,” paparnya.

Jalannya workshop, digelar selama dua hari. Pada hari pertama, dihadirkan nara sumber dari Universitas Gajah Mada (UGM), Dr Eric Kunto Wibowo MA. Materi MB yang disampaikan, adalah tentang pemanfaatan aplikasi Pubish or Perish untuk mendukung penulisan artikel ilmiah. 

Baca Juga  Jember Teacher Fest Diwajibkan: Biaya Pendaftaran Rp 200 Ribu
2

Aplikasi tersebut, membantu karena pengguna dapat dengan mudah mencari artikel dari metada (bukan fulltext) yang telah terhubung dengan database, seperti Crossref, Google Scholar, PubMed, Scopus, Semantic Scholar and Web of Science.

Selain itu, peserta juga belajar strategi dan cara mencari referensi dengan benar, mengekspor hasil pencarian referensi dan mencari jurnal tujuan.

Sedang pada hari berikutnya, materi yang dijelaskan  tentang penggunaan Reference Management Software (RMS) dan juga bagaimana cara kerja Zotero. Di situ, pemateri memberikan contoh dengan mempraktikkan langsung bagaimana cara menyimpan dan mengolah referensi, membuat kutipan di GoogleDocs, menemukan fulltext, menambah plug-in yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah.