INDONESIAONLINE– Sejumlah 379 orang yang berada di dalam pesawat Japan Airlines (JAL) berhasil lolos dari kebakaran pesawat usai bertabrakan dengan pesawat lain milik penjaga pantai di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2024) sekira pukul 6 sore waktu setempat.

Atas terselamatkannya seluruh penumpang pesawat, pakar penerbangan memuji kecepatan evakuasi dari awak kabin.

Melansir Reuters, Rabu (3/1/2024), Paul Hayes, direktur keselamatan udara di konsultan penerbangan Ascend by Cirium yang berbasis di Inggris, mencatat bahwa dalam kecelakaan tersebut tidak ada seorang pun yang meninggalkan pesawat dengan membawa tas di tangan.

Aksi para penumpang itu sesuai dengan instruksi lembaga keselamatan yang telah memperingatkan selama bertahun-tahun untuk tidak mengambil tas jinjing selama evakuasi dari bencana penerbangan.

“Awak kabin pasti telah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Ini merupakan keajaiban bahwa semua penumpang bisa turun dan selamat,” katanya.

Menurut pernyataan Japan Airlines, sistem pengumuman dalam penerbangan pesawat tidak berfungsi selama evakuasi. Sehingga anggota kru menggunakan megafon untuk memberikan instruksi.

Baca Juga  Polemik Kemenhub Vs Kemenperin Diimpor KRL Bekas Jepang

Berdasarkan tayangan langsung di lembaga penyiaran publik NHK menunjukkan pesawat JAL Airbus A350 (9201.T), (AIR.PA) terbakar saat tergelincir di landasan sesaat sebelum jam 6 sore. (09.00 GMT).

Video dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan penumpang berteriak di dalam kabin pesawat yang dipenuhi asap dan berlari melintasi landasan setelah melarikan diri melalui perosotan evakuasi. Dalam video juga terdengar suara seorang anak berteriak “Ayo cepat keluar! Ayo cepat keluar!”

Api kebakaran JAL baru padam setelah tengah malam. Tepatnya setelah terbakar selama lebih dari enam jam, seperti dilaporkan stasiun televisi TBS yang mengutip departemen pemadam kebakaran.

“Saya bertanya-tanya apa yang terjadi dan kemudian saya merasakan pesawat miring ke samping di landasan dan merasakan benturan besar,” kata Satoshi Yamake, 59, seorang pekerja perusahaan telekomunikasi yang berada di dalam pesawat.

Baca Juga  Warga Suriah dan Pemilik Rumah yang Disewa Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi Kaget Tetanggaan dengan Pemimpin ISIS

“Pramugari meminta kami untuk tetap tenang dan memerintahkan kami turun dari pesawat,” imbuh Satoshi.

Empat belas orang di pesawat penumpang terluka, menurut Japan Airlines. Namun tidak ada satu pun cedera yang tampaknya mengancam jiwa.

“Saya mendengar ledakan sekitar 10 menit setelah semua orang dan saya turun dari pesawat,” kata Tsubasa Sawada, penumpang berusia 28 tahun.

“Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kami bisa mati jika kami terlambat,” sambungnya.

Kaoru Ishii, yang sedang menunggu putri dan pacarnya yang berusia 29 tahun di luar gerbang kedatangan, mengatakan dia awalnya mengira penerbangan itu ditunda. Namun akhirnya putrinya menelepon untuk memberikan penjelasan.

“Dia bilang pesawatnya terbakar dan dia keluar melalui perosotan,” kata Ishii.

“Saya sangat lega karena dia baik-baik saja.”

Diketahui, Juru bicara JAL mengatakan pesawat yang mengalami kebakaran itu berangkat dari bandara New Chitose di pulau Hokkaido, Jepang utara. (bin/hel)