JATIMTIMES – Meski tingkat kunjungan di tempat wisata mencapai ribuan orang di Kota Batu, kondisi berbeda dialami hotel di Kota Batu. Tingkat kunjungan hotel di Kota Hatu baru mencapai 59 persen.
“Rata-rata okupansi hotel di angka 50 persen. Bahkan wisatawan yang stay di hotel juga berimbang antara yang reservasi dengan walk in guest (tamu yang langsung datang ke hotel untuk menginap tanpa reservasi.red),” ucap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi.
Sujud menambahkan, saat ini kebanyakan pengunjung memilih langsung datang menginap tanpa melakukan reservasi di hotel tersebut. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya yang sering lebih dahulu melakukan reservasi.
Kondisi itu dirasa saat ini wisatawan lebih memilih untuk melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menginap. “Mereka melihat situasi terlebih dahulu, baru memutuskan untuk menginap,” tambah Sujud.
Hal tersebut rupanya masih akan berlangsung hingga tahun baru nanti. “Tahun baru nanti sepertinya juga begitu. Banyak wisatawan yang langsung ke hotel tanpa reservasi,” ujar Sujud yang juga direktur utama Taman Rekreasi Selecta ini.
Meski demikian, pihaknya bersyukur angka okupansi terus merangkak naik. Hal ini tentunya untuk pemulihan perekonomian di Kota Batu. Mengingat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sangat berimbas pada pelaku usaha di Kota Batu.
“Senoga nanti okupansi bisa semakin meningkat saat tahun baru,” harap Sujud. Hingga saat ini hotel yang tergabung dalam PHRI Kota Batu sudah mencapai kurang lebih 70 hotel.
Irsya Richa