INDONESIAONLINE – Gempa bumi Maroko mengakibatkan 600 orang tewas. Tak hanya itu, peristiwa tersebut juga menyebabkan bangunan bersejarah di Kota Marrakesh rusak.

Bangunan bersejarah yang rusak akibat gempa Maroko adalah sebagian tembok bersejarah Merrakesh yang dibangun pertama kali pada awal abad ke-12.

Sebagai bekas kota kekaisaran dengan sejarah hampir seribu tahun, Marrakesh dipenuhi dengan istana, masjid, taman, dan pasar abad pertengahan yang ramai.

Pusat kota lamanya dikelilingi tembok tanah merah dan dipenuhi bangunan yang dibangun dari batu pasir merah, sehingga kota ini mendapat julukan “kota merah”.

Tembok yang kini rusak itu pertama kali dibangun pada awal abad ke-12. Sebelum pandemi Covid-19. Kota tua ini menarik hampir tiga juta wisatawan pada tahun 2019.

Selain kekayaan budaya dan sejarahnya, Marrakesh juga merupakan kota terbesar keempat di Maroko dan pusat ekonomi utama.

Tak hanya tembok bersejarah itu saja, gempa Maroko itu juga dilaporkan merusak bagian masjid yang terletak dekat alun-alun bersejarah.

Dilansir BBC, menara yang rusak diyakini berada di alun-alun Djemaa el-Fna yang tersohor di Marrakesh. Berdasarkan video yang beredar di media sosial menunjukkan bagian dari menara masjid yang runtuh di antara puing-puing.

Baca Juga  Satlantas Polres Kediri Amankan Belasan Motor di SLG

BBC belum memverifikasi video-video ini, namun AFP melaporkan bahwa dua orang terluka dalam sebagian keruntuhan tersebut.

Djemaa el-Fna adalah alun-alun utama di kota dan merupakan situs Warisan Dunia Unesco. Ini adalah titik pertemuan bagi penduduk dan wisatawan dari seluruh dunia.

Seperti diketahui, gempa dahsyat mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) waktu setempat. Suasana mencekam hingga kepanikan warga timbul usai gempa bumi melanda kota mereka, Merrakesh.

Salah satu staf CNN, Benjamin Brown yang turut menjadi korban menceritakan detik-detik terjadinya gempa bumi berkekuatan (M) 6,8 itu. Saat peristiwa itu berlangsung, Benjamin berada di Kota Marrakesh.

Benjamin mengatakan perlu beberapa saat bagi orang-orang di sekitar untuk mengetahui apa yang terjadi. Dia mengatakan dia dan beberapa orang lainnya telah meninggalkan hotel mereka setelah merasakan getaran dan menuju ke lahan terbuka. Pada awalnya, katanya, sebagian besar orang – termasuk beberapa yang masih mengenakan piyama dan tampak tenang.

“Dan kemudian terjadi beberapa menit kemudian, teriakan pun dimulai,” kata Benjamin, dilansir CNN, Sabtu (9/9/2023).

Lalu, kepanikan muncul ketika orang-orang mulai menyadari luka-luka mereka, kata Brown, saat berbicara melalui telepon kepada CNN Newsroom dengan Michael Holmes.

Baca Juga  Demo Pencabutan Pupuk Bersubsidi, Ribuan Petani Tambak: DPR Pengkhianat

“Beberapa dari mereka tampaknya mengalami cedera kepala yang cukup serius dan mengeluarkan banyak darah, bahkan sangat parah sampai-sampai setidaknya dalam satu kejadian ambulans harus menolak seorang wanita yang terluka karena mereka dalam kondisi penuh,” katanya.

Banyak orang kemudian memutuskan untuk berkemah pada malam itu, kata Brown.

“Pemandangan yang benar-benar mengejutkan bagi Marrakesh,” tambahnya.

Ada banyak bangunan yang hancur sebagian, beberapa atapnya terlepas dan jendela kacanya pecah, kata Brown, dan sebagian tembok bersejarah Marrakesh runtuh.

Update Korban Gempa Maroko

Sebagai informasi tambahan, korban tewas akibat gempa bumi Maroko bertambah menjadi 632 orang. Sebanyak 51 orang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Laporan dari stasiun TV milik pemerintah Maroko, Al Aoula yang mengutip laporan Kementerian Dalam Negeri korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan (M) 6,8 meningkat menjadi 632 orang. Selain itu, 329 orang terluka.

“Lima puluh satu orang di antaranya berada dalam kondisi kritis,” kata Al Aoula.

Tim penyelamat di Maroko mengalami kesulitan mencapai daerah paling terdampak gempa. Kondisi ini lantaran jalan-jalan sekitar lokasi telah rusak dan tersumbat (ina/dnv).