INDONESIAONLINE – Viral lagi di media sosial terkait kualitas Pertamax. Itu terjadi karena sejumlah pengguna mengaku mengalami kendala pada kendaraan mereka setelah mengisi bahan bakar Pertamax.
Kasus ini mencuat setelah seorang pengguna TikTok @novi239211 membagikan pengalamannya melalui video yang langsung menjadi viral.
Dalam unggahannya, akun tersebut menulis:
“Dear BUMN, dear Pertamina. Ini saya isi full tank Pertamax di Margonda, Depok. Tidak lama setelah isi, tiba-tiba kendaraan saya kehilangan tenaga dan tidak bisa digas, hampir saja ditabrak truk. Setelah dibawa ke bengkel dan bensinnya dituang, bisa dilihat sendiri kualitas Pertamax-nya—ada campuran warna putih. Rugi banget isi Pertamax supaya performa kendaraan bagus, tapi ternyata malah kualitasnya drop banget! Kalau begini, sangat merugikan konsumen.”
Menanggapi ramainya isu ini, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi Fakultas Teknik dan Dirgantara ITB Bandung, menegaskan bahwa kandungan dalam Pertamax bukan penyebab kerusakan mesin kendaraan. Ia menjelaskan bahwa masalah kehilangan tenaga pada kendaraan kemungkinan disebabkan oleh endapan yang menyumbat filter bahan bakar.
Tri memaparkan, saat kendaraan dibawa ke bengkel dan tangki bahan bakarnya dikuras, ditemukan adanya endapan.
“Hal ini menyebabkan suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi,” jelasnya, seperti dikutip dari Medcom.id (2/12/2024).
Untuk memastikan penyebab endapan, tim dari LAPI ITB melakukan analisis menggunakan metode energy-dispersive X-ray spectroscopy (EDS). Hasilnya, unsur-unsur pembentuk endapan diidentifikasi dan dibandingkan dengan bahan bakar Pertamax yang diambil dari beberapa SPBU.
“Ternyata senyawa pembentuk endapan tersebut tidak ditemukan dalam bahan bakar yang dianalisis (Pertamax),” ungkap Tri.
Dari hasil penelitian, Tri menduga bahwa endapan tersebut mungkin berasal dari material antikorosi yang digunakan sebagai pelapis tangki bahan bakar berbahan logam.
“Material tersebut biasanya terbuat dari paduan unsur yang terdeteksi pada analisis EDS. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan asal usul unsur-unsur pembentuk endapan ini,” tambahnya.
Menurut Tri, pengguna kendaraan dengan tangki berbahan resin tidak perlu khawatir, karena tangki berbahan ini tidak memerlukan pelapisan antikorosi sehingga risiko endapan lebih kecil.
“Kami masih mencari akar masalah kasus ini untuk bisa dilakukan mitigasi, supaya tidak terjadi lagi masalah yang sama di kemudian hari,” tutup Tri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, keluhan mengenai Pertamax juga muncul dari pengguna Instagram @sabarraphael. Dalam unggahannya, ia memperingatkan pengguna lain untuk sementara menghindari penggunaan Pertamax 92.
“Banyak ditemukan endapan yang dapat memblokir filter bensin. Mobil saya sudah menjadi korban—tiba-tiba mesinnya ngempos di jalan,” tulisnya.
Ia juga menyebut bengkel-bengkel mulai penuh dengan kendaraan yang mengalami masalah serupa. “Di bengkel dekat rumah, sudah ada 13 mobil yang ditangani karena masalah yang sama. Tunas Toyota Cinere dan Auto 2000 juga penuh dengan kasus serupa, jadi harus mengantre. Sebaiknya hindari dulu Pertamax agar tidak ribet di jalan.” tulisnya.
Saran darinya untuk pemilik kendaraan yang terlanjur menggunakan Pertamax adalah menguras tangki, membersihkan filter bahan bakar, dan mengganti filter jika perlu.
Sementara itu, akun X @List3a_ juga membagikan video yang memperlihatkan sejumlah mobil tengah diperbaiki di bengkel Daihatsu Cibinong. Dalam video tersebut, pegawai bengkel terlihat memindahkan bahan bakar Pertamax dari tangki mobil ke galon. (bn/hel)