INDONESIAONLINE – Tren yang baru-baru ini viral adalah vabbing. Meski viral, hal itu menjadi pro dan kontra lantaran tren kecantikannya yang aneh.

Vabbing atau vaginal dabbing adalah wanita mengoleskan cairan organ intimnya  atau miss V di area-area yang biasa disemprotkan parfum pada area lengan dan leher. Tujuannya sebagai pengganti parfum.

Tren ini ramai diperbincangkan di media sosial TikTok. Bagi mereka yang telah mempraktikkannya, cara ini diyakini berfungsi untuk menarik lawan jenis. Dan diyakini aroma yang dipancarkan dinilai seksi oleh pria. 

Mengutip Insider, dijelaskan tren ini menjadi trik untuk dapat meningkatkan daya tarik seksual terhadap lawan jenis. Seperti yang diungkapkan salah satu pengguna TikTok yang ikut meramaikan tren ini, @jewlieah. Dia  menjelaskan dirinya telah mengambil aroma ‘alami’-nya dan mengoleskannya di pergelangan tangan dan bagian belakang telinga.

Baca Juga  Luna Maya Gunakan Hair Clip, Harganya Bikin Gigit Jari Hampir Rp 10 Juta

Dalam tren vabbing,  cairan miss V mengandung feromon. Diketahui, feromon memainkan peran kunci dalam berapa banyak hewan berkomunikasi dengan satu sama lain. Sehingga, banyak yang berpikiran bahwa feromon yang ada di cairan miss V mungkin memainkan peran dalam menarik lawan jenis secara seksual. 

Asisten profesor antropologi dari Universitas Boston, Amerika Serikat, Eva Garrett mengatakan kegiatan tersebut merupakan hal yang rumit.

Penelitian Garret yang berfokus pada evolusi penciuman pada primata menjelaskan feromon kemungkinan tidak berperan dalam daya tarik seksual terhadap lawan jenis. Dengan kurangnya bukti teori ini pada manusia, tidak mungkin vabbing berfungsi sebagai magnet lawan jenis.

Meski demikian, Garret mengakui vabbing dapat meningkatkan aroma alami seseorang. Aroma alami ini bisa jadi menarik bagi sebagian orang.

Baca Juga  Graha Bangunan Hadirkan Keramik Dinding Terbaru dan Terbaik, Cocok untuk Segala Jenis Hunian