INDONESIAONLINE – Peresmian ground breaking  pembangunan Kampus III Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang  dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan sejumlah pejabat pemerintah setempat, Minggu (22/1/2023).

Seremonial ground breaking juga diwarnai dengan pelepasan merpati yang dilakukan rektor UIN Malang, menteri keuangan, menteri agama dan sejumlah pejabat lainnya.

Rektor UIN Malang Prof Dr HM. Zainuddin MA menyampaikan,  hari ini merupakan momentum yang sangat berharga dan menjadi hari yang membahagiakan bagi UIN Malang. Pasalnya, dua menteri dapat hadir dalam ground breaking tahap II.

UIN Maliki Malang menjadi kampus yang beruntung karena termasuk salah satu dari PTN (perguruan tinggi negeri)  yang mendapat dana bantuan dari Saudi Fund for Development bersama dengan Universitas Bengkulu dan Universitas Negeri Jakarta.

Baca Juga  Semakin Mantap Songsong World Class University, Tiga Prodi Unisma Terakreditasi Internasional

“UIN Maliki Malang merupakan satu-satunya perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) (yang dapat bantuan). Semoga ke depan PTKIN yang lain juga mendapatkan kesempatan yang sama,” ungkap Zainuddin.

Lebih lanjut,  desain pembangunan kampus 3 memiliki konsep Basmallah.  Untuk saat ini, pembangunan dilakukan secara bertahap adalah lafaz Ar Rohim. Biaya di-support oleh Saudi Fund for Development.

Biaya yang digelontorkan senilai USD 54.670.520 dan dana pendamping proyek dari Pemerintah Indonesia sebesar 9.319.615 USD atau sejumlah Rp 908,7 miliar.

“Pembangunan kampus di atas lahan 12 hektare dari total tanah seluruhnya adalah 100 hektare. Tentu harapan kami nanti pada tahap selanjutnya akan sempurna lafaz Basmalah tersebut,” ujarnya.

Baca Juga  Tiga Srikandi FEB Unisma Berhasil Jadi Lulusan Terbaik, Siap Kembangkan Potensi

Zainuddin berharap pembangunan  dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Jika berjalan sesuai rencana, tentu kampus UIN Maliki Malang akan dapat menerima mahasiswa baru hingga 7-10 ribu.

Hal ini sesuai dengan harapan menteri agama dan menteri keuangan. Yaitu untuk memenuhi angka partisipasi kasar (APK) dalam rangka perluasan akses pendidikan. (as/hel)