INDONESIAONLINE – Komitmen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang untuk mencetak lulusan unggul berakhlakul karimah masih dipegang teguh. Berbagai upaya dilakukan guna meningkatkan kapasitas para mahasiswa UIN Maliki, khususnya di bidang kepariwisataan.

Sebanyak 50 mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang difasilitasi dan didorong mengikuti sertifikasi terkait kepemanduan atau tour guide yang digelar beberapa waktu lalu. Ujian sertifikasi ini dilakukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Maestro Indonesia dan diuji langsung penguji dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Usia mengikuti ujian sertifikasi dengan berbagai macam materi, seperti tes tulis, lisan dan wawancara, 50 mahasiswa Fakultas Humaniora dinyatakan lulus ujian sertifikasi LSP Maestro Indonesia dan berhak mendapatkan sertifikat.

Baca Juga  Rektor UIN Malang Sambut Baik Rencana Kolaborasi dengan Universitas Islam Internasional

Keberhasilan ini tentunya tak lepas dari para peserta yang telah mengikuti kegiatan pelatihan tentang kepemanduan wisata yang diadakan oleh IPMI. Tentu hal ini menjadi salah satu upaya dalam mengembangkan kompetensi dosen dan mahasiswa fakultas, khususnya di bidang kepemanduan wisata.

Dengan kesungguhan dan tekad para mahasiswa untuk lebih maju, para mahasiswa benar-benar menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam ujian sertifikasi. Mereka mampu melewati berbagai tes yang ada sehingga dinyatakan lulus.

Farhan Apandi, salah satu mahasiswa peserta sertifikasi menjelaskan, bahwa adanya sertifikasi ini sangat disambut antusias olehnya. Selain mengetahui kompetensi yang ia miliki, sertifikasi ini juga mendukung dalam meniti karir di saat memasuki dunia kerja.

Baca Juga  WAEJUC 2023, Mahasiswa Asing Belajar Membatik dan Karawitan di UIN Maliki Malang

Karena itulah, sertifikasi ini menjadi sebuah hal yang sangat penting dan berharga dalam dunia kerja. Sebab, ini menjadi sebuah pengakuan atas ketrampilan dan kualifikasi diri yang diberikan oleh pemerintah.

“Saya berharap adanya sertifikasi ini semoga kedepannya bisa berguna untuk mencari kerja, apalagi sertifikat itu turun langsung dari lembaga pemerintah,” jelasnya.

Lebih dari itu, keberhasilan 50 mahasiswa Fakultas Humaniora dalan ujian sertifikasi ini juga menunjukkan bahwa para mahasiswa maupun kampus memiliki komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kualitas diri dan kemampuan para mahasiswa. (hs/hel)