INDONESIAONLINE – Hari Kartini menjadi momen penting untuk mengenang jasa RA Kartini, pahlawan emansipasi perempuan Indonesia. Sosoknya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kesetaraan gender masih relevan hingga saat ini.

Namun, di balik citranya yang terkenal, masih banyak fakta menarik tentang Kartini yang mungkin belum diketahui banyak orang, terutama generasi muda. Berikut beberapa di antaranya:

1. Lahir dari Keluarga Bangsawan dengan Hubungan Rumit

Kartini memang berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Namun, ibu kandungnya, M.A. Ngasirah, tidak diakui sebagai istri utama ayahnya karena bukan keturunan bangsawan. Hal ini sesuai dengan peraturan kolonial saat itu yang mewajibkan bupati beristrikan bangsawan.

2. Mengalami Poligami di Keluarga

Baca Juga  Pulau Belibis: Perpaduan Keindahan Alam dan Aura Mistis yang Kental

Meskipun Kartini sendiri dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan, ia dibesarkan dalam keluarga poligamis. Ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Moerjam, yang merupakan keturunan langsung Raja Madura, setelah istri pertamanya tidak memiliki keturunan bangsawan.

3. Gemar Membaca dan Terbuka pada Budaya Barat

Terlepas dari keterbatasannya sebagai perempuan di masa itu, Kartini memiliki minat baca yang tinggi. Ia mampu berbahasa Belanda dengan baik dan gemar membaca berbagai buku, termasuk surat kabar, majalah kebudayaan, dan buku roman-feminis.

4. “Habis Gelap Terbitlah Terang” Bukan Buku, Melainkan Kompilasi Surat

Karya Kartini yang terkenal, “Habis Gelap Terbitlah Terang”, sebenarnya bukan sebuah buku yang ditulisnya secara langsung. Kompilasi ini disusun oleh J.H. Abendanon, sahabat Kartini, dari surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini ke Eropa.

Baca Juga  Atasi Kolesterol saat Makan Daging Kurban, Cukup dengan Resep Teh Herbal ala dr. Zaidul Akbar Ini

5. Meninggal Muda di Usia 25 Tahun

Perjuangan Kartini terhenti di usia yang terbilang muda, yaitu 25 tahun. Ia meninggal empat hari setelah melahirkan anak pertamanya, Raden Mas Soesalit Djojodiningrat, karena penyakit preeklampsia.

6. Namanya Diabadikan di Belanda

Pengaruh Kartini tidak hanya dirasakan di Indonesia. Di Belanda, ada empat jalan yang diberi nama R.A. Kartini, yaitu Karinistraat di Utrecht, R.A. Kartinistraat di Venlo, jalan Raden Ajeng Kartini di Amsterdam, dan jalan Kartini di Haarlem (ina/dnv).