INDONESIAONLINE – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap masih tersisa enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza, Palestina, hingga hari ini, Sabtu (4/11/2023).

Retno menambahkan, dari jumlah itu, tiga orang akan dievakuasi. Sementara tiga lainnya memilih untuk tetap berada di sana.

Lebih lanjut Retno mengatakan, tiga WNI itu akan segera dievakuasi meski membutuhkan waktu yang begitu lama. Adapun hal itu terjadi  karena mereka berada di wilayah konflik yang terdampak perang Israel-Hamas.

“Ini dalam kondisi yang tidak normal sehingga prosesnya juga memakan waktu yang cukup lama. Tetapi kita terus berhubungan dengan para WNI kita yang masih ada di Gaza,” kata Retno usai mendampingi Presiden Jokowi melepas bantuan untuk Palestina di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Sabtu pagi (4/11/2023).

Baca Juga  Indonesia Kembali Akan Kirim Bantuan ke Palestina, Kini Nilainya Rp 31,9 Miliar

Retno pun mengungkapkan, ketiga WNI itu terdiri atas satu bapak dan dua anak. Mereka berada di Gaza Selatan dan tinggal bersama satu orang warga Palestina yang merupakan istri si bapak.

Sedangkan untuk tiga WNI lainnya, Retno menyebut mereka tidak mau dievakuasi dan memilih untuk bertahan di Gaza karena menjadi relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) di rumah sakit Indonesia.

Diketahui pemerintah sebelumnya berhasil mengevakuasi empat WNI dari Jalur Gaza ke Kairo, Mesir pada Kamis (2/11/2023).

Keempat WNI tersebut adalah seorang bapak beserta 3 anak dan istri yang merupakan warga negara Palestina. Mereka berhasil dievakuasi setelah menempuh perjalanan sejauh 367 kilometer dari Rafah ke Kairo.

Sementara pada hari ini, pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan seberat 51,5 ton untuk rakyat Palestina. Bantuan kemanusiaan tersebut mencakup berbagai jenis kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan, perlengkapan wanita serta anak-anak. Juga ada alat penunjang disabilitas – hegiene kit, selimut dan barang-barang lainnya.

Baca Juga  Houthi Kirim Serangan Terbesar di Laut Merah, Balasan Agresi Israel di Gaza

Bantuan itu akan diterbangkan menuju Bandara El Arish di Mesir yang lokasinya paling dekat dengan Gaza. Dari bandara tersebut, bantuan akan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk kemudian disalurkan ke Gaza melalui badan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) —dua badan kemanusiaan yang beroperasi di sana.

Retno juga memastikan, Indonesia telah maksimal melakukan diplomasi agar Israel menghentikan serangan militernya ke wilayah Palestina, khususnya kepada masyarakat Sipil. Dia menyatakan telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken untuk menyuarakan sikap Indonesia. (mut/hel)