Uji Sampel BBM Selesai, Lemigas Umumkan Hasilnya

Uji Sampel BBM Selesai, Lemigas Umumkan Hasilnya
Stasiun pengisian bahan bakar umum. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Uji sampel bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas sudah selesai. Lemigas memastikan seluruh sampel BBM jenis bensin yang diuji memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.

Nilai RON yang diukur pada setiap sampel juga menunjukkan hasil yang stabil dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang berlaku.

Uji sampel BBM ini dilakukan akibat banyak masyarakat meragukan kualitas Pertamax yang disebut oplosan dengan Pertalite sebagai buntut terbongkarnya korupsi tata kelola minyak di Pertamina.

Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Mustafid Gunawan mengatakan pengujian yang dilakukan di laboratorium Lemigas usai mengambil sampel di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang serta berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan. Termasuk sampel yang diambil bersamaan dengan kunjungan Komisi XII DPR RI di SPBU di area Cibubur, Depok.

Menurut Mustafid, hasil uji laboratorium Lemigas menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM yang diperiksa berada dalam rentang batasan mutu yang dipersyaratkan.

Mustafid menerangkan,  pengujian pada pengawasan mutu terhadap bahan bakar bensin meliputi pengambilan sampel yang mengacu pada metode ASTM D4057 (Standard Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Products), pengujian standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar, dan pemantauan untuk memastikan kualitas bahan bakar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Berdasarkan metodologi pengujian di atas, didapatkan parameter uji utama seperti angka oktana (research octane number atau RON) yang menunjukkan kualitas bahan bakar bensin, massa jenis, kandungan sulfur, tekanan uap, dan distilasi didapatkan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. Nilai RON yang diukur pada setiap sampel menunjukkan hasil yang stabil dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang berlaku,” jelas Mustafid, dikutip dari situs Lemigas, Sabtu (1/3/2025).

RON merupakan salah satu parameter yang menunjukkan kualitas kualitas anti-knocking bahan bakar atau kemampuan bahan bakar untuk menahan knocking saat proses pembakaran pada mesin. Semakin tinggi RON, semakin besar kemampuan bahan bakar tersebut untuk resisten atau terhindar dari knocking pada mesin. RON diuji menggunakan mesin CFR F-1 dengan metode ASTM D2699.

Untuk menjaga konsistensi kualitas BBM yang dikonsumsi masyarakat, Direktorat Jenderal Migas memastikan terus melakukan pengawasan mutu bahan bakar secara berkala. “Kami memahami pentingnya transparansi dalam pengawasan BBM. Hasil uji ini kami sampaikan agar masyarakat yakin bahwa BBM yang mereka gunakan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah,” ucap Mustafid. (rd/hel)