INDONESIAONLINE  – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan pernyataan tegas bahwa dirinya akan memilih capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Pernyataan itu disampaikan Ahok, saat ditanya soal pilihan antara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud MD.

“Nah yang pasti kalau buat saya, misalnya Mas Gibran jadi maju, ya saya pilih Ganjar sama Mahfud-lah karena lebih teruji,” kata Ahok.

Lebih lanjut Ahok menilai Gibran adalah wali kota Solo yang pengalaman memimpinnya belum cukup dan belum teruji. Pengalaman Gibran juga dinilai belum lengkap. “Gibran belum berpengalaman. Jadi wali kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji,” ucap Ahok, dikutip Instagram @niluhdjelantik.

Meski begitu, Ahok tak bermaksud meremehkan sosok pemuda kreatif seperti Gibran. Hanya, ia menilai sosok pemimpin negara itu bukan hal untuk coba-coba atau belajar.

“Kalau belum punya pengalaman dan Anda maju (jadi calon) presiden atau wakil presiden, nanti Anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba lho,” ujarnya.

Ahok pun menilai Gibran belum pernah di legislatif atau eksekutif tingkat provinsi. “Ini urus negara loh, jadi presiden. Kalau Anda belum lengkap, belum pernah di legislatif, nasional, DPR, eksekutif tingkat provinsi. Anda gak ngerti jadi presiden. Ini bukan soal belajar, coba-coba, ini negara dipertaruhkan untuk 2045,” kata dia.

Baca Juga  Prabowo-Gibran Bakal Pidato usai Penetapan di KPU Hari Ini

Menurut Ahok, negara sebentar lagi akan berpenduduk 300 juta jiwa. Lantas mana boleh negara dikasihkan kepada orang yang coba-coba. “Saya tidak meremehkan anak muda ya, anak muda bisa lebih kreatif gitu ya, tapi bicara tata negara, harus ngerti konstitusi,” jelas Ahok.

“Saya tidak mau anak cucu saya harus nunggu sekian tahun lagi, nunggu lagi mundur nggak mau sudah. Jadi kita nggak usah coba-coba lagi untuk mimpin negara,” imbuh Ahok.

Dia pun menilai wajar jika Gibran memiliki peluang menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto. Apalagi MK telah menyatakan usia di bawah 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres dengan syarat sudah pernah menjadi kepala daerah. Namun, Ahok tetap memilih Ganjar dan Mahfud MD karena keduanya sudah terbukti berpengalaman dan teruji.

“Ganjar-Mahfud ini pasangan yang cocok. Kalau ditanya apa akar masalah bangsa Indonesia, ya korupsi. Selain sistem yang bagus, butuh kepala yang berani lurus. Ganjar dan Mahfud adalah pilihan tepat untuk menyelesaikan itu,” ucap Ahok.

Baca Juga  Ganjar, Kalau MK dan KPU Kena Sanksi Etik, Apa yang Dibanggakan di Pemilu?

Ahok juga menegaskan bahwa Ganjar merupakan pribadi yang vokal dan berani. “Ganjar itu berani, vokal ngomong. Kalau bilang enggak, ya enggak. Dia berani kalau soal itu karena selalu memegang teguh ideologi dan keyakinan,” ujarnya.

Ahok juga menilai Mahfud sebagai sosok pemberani. Ia berkeyakinan pasangan Ganjar-Mahfud akan membuat koruptor ketakutan.

“Nggak ada orang yang berani ngomongin bukti terbalik atau sita harta segala macam. Saya yakin pasangan Ganjar Mahfud bersatu, maka akar masalah bangsa yakni korupsi bisa selesai. Korupsi akan diberantas, birokrasi diperbaiki,” kata Ahok.

Tak hanya itu. Ahok juga menilai Ganjar dan Mahfud MD merupakan sosok yang paham akan hukum. “Ada nggak pejabat yang mau sikat koruptor dan perbaiki sistem? Ganjar sudah teruji. Ia lakukan itu, dia berani pecat orang, nggak ada urusan. Pak Mahfud juga berani teriak dan ngomong. Keduanya ngerti hukum semuanya,” pungkasnya. (bin/hel)