JATIMTIMES – Rasulullah SAW menyebutkan dalam hadisnya bahwa Kakbah di Kota Makkah akan hancur hingga tidak ada lagi yang akan menunaikan haji maupun umrah. 

Ketika ibadah haji tidak lagi dapat ditunaikan, keadaan itulah yang menjadi salah satu tanda dekatnya hari kiamat. 

 Rasulullah SAW bersabda dalam suatu hadis yang diriwayatkan Abu Sa’id Al Khudri RA: “Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Kakbah ini tidak lagi didatangi orang untuk menunaikan ibadah haji.” (HR Hakim dan Abu Ya’la)

Dari sebuah hadis juga, penghancuran Kakbah itu akan dilakukan oleh sosok bernama Dzu as Suwaiqatain dari bangsa Habasyah bersama pasukannya. Hal itu juga sesuai dengan hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah akan merobohkan Baitullah (Kakbah)” (HR Muslim/ Shahih Muslim Jilid 1).

Baca Juga  Update, Daftar Empat Penumpang Helikopter Polda Jambi yang Berhasil Dievakuasi Hari Ini

Dzu as Suwaiqatain menghancurkan Kakbah dengan cara merampas perhiasan Kakbah dan kemudian membuka penutup Kakbah. Lalu Kakbah dirusaknya mengunakan cangkul. 

Dari hadis yang dikisahkan Abdillah bin Amru RA dan diriwayatkan oleh Ahmad, disebutkan bahwa “Kakbah dihancurkan oleh Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah, perhiasannya dirampas, dan lepaskan kain penutupnya. Seakan-akan aku melihat kepalanya botak dan bengkok tulang-tulang persendiannya. Ia menghantam Kakbah dengan cangkul dan sekopnya,” (HR Ahmad).

Hadis lainnya yang  dinukil dalam kitab hadis Abu Dawud pada Bab An Nahyu an Tahyij al Habasyah menyebutkan, pasukan Dzu as Suwaiqatain bahkan sempat berhasil mengeluarkan harta terpendam yang ada di Kakbah.

“Biarkanlah orang-orang Habasyah sebagaimana mereka membiarkan kalian. Sesungguhnya, hanya Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah yang akan mengeluarkan harta simpanan Kakbah,” (HR Abu Dawud).

Baca Juga  Rahasia Amalan Sedekah Subuh, Pembuka Pintu Rezeki

Sementara itu, ciri-ciri Dzu as Suwaiqatain adalah seorang pemimpin yang berkulit hitam, ubun-ubunnya tak berambut, mempunyai langkah lebar, kedua paha saling berjauhan, dan mempunyai kebengkokan pada bagian tangan.

Dzu as Suwaiqatain juga dicirikan memiliki betis yang kecil. Karena itu, Rasulullah SAW menjulukinya dengan Suwaiqatain atau pemilik dua buah betis yang kecil. Hal ini sesuai penjelasan yang dikutip Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar di buku Kisah-Kisah Gaib dalam Hadis Shahih.