INDONESIAONLINE – Apel pagi yang rutin digelar setiap Senin di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, menjadi bagian penting dalam kehidupan kampus yang dipimpin oleh Prof Dr HM. Zainuddin MA.

Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN Maliki Malang Dr H Ahmad Hidayatullah MPd, menyebut jika di dalam Syariah agama, apel ibarat salat Jum’at yang rutin digelar setiap Jumat.

Dalam momen itu, seseorang dapat melakukan muhasabah, mendapatkan informasi baik dalam meningkatkan iman dan takwa.

“Sedang pada apel, tentunya ini menjadi upaya dalam peningkatan kinerja. Untuk mencharge. Menyegarkan semangat kita,” ucapnya.

Ahmad juga memaparkan sebuah materi, bagaimana keberadaan seseorang dalam sebuah institusi dapat memberikan kontribusi positif dalam sebuah kemajuan lembaga, seperti halnya di UIN Maliki Malang.

Baca Juga  Rektor UIN Maliki Malang Apresiasi Prestasi Menag RI

Pegawai yang mampu membuat lembaganya kuat, diperlukan satu kemampuan yang disebut dengan sistem thinking. Pegawai yang mampu membangun sistem berfikir.

“Bagaimana orang bisa membangun sistem berfikirnya. Apapun yang dilakukan manusia itu bergantung pada cara berpikirnya. Kalau cara berpikirnya benar, maka yang dilakukan akan benar. Karena kita di UIN, maka harus berfikir bagaimana membuat UIN maju,” paparnya.

Selanjutnya adalah personality. Artinya seorang yang mampu menyelesaikan permasalahnya sendiri dengan tuntas. Hal ini menjadi penting; sebab bagaimana mungkin seseorang menyelesaikan persoalan lembaga, jika persoalan dirinya sendiri tidaklah selesai.

“Harus menguasai nafsu, ambisi kita, harus bisa kita selesaikan sendiri. Kalau tidak bisa tentu tidak bisa mengatur lembaga,” jelasnya.

Baca Juga  14 Lembaga Mitra Terima Hibah Ratusan Kursi Layak Pakai dari UIN Maliki Malang

Ketiga yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat mengembangkan lembaga adalah mental modal. Seseorang mempunyai jiwa yang dapat menjadi model bagi banyak orang yang dilayani. Maka di organisasi harus bisa menjadi model, punya mental teladan. Seperti halnya Rasulullah SAW yang mampu menjadi tauladan bagi umat.

Berikutnya servicion. Kemampuan ini dibutuhkan bagi seseorang dalam mengembangkan sebuah lembaga. Organisasi yang hebat bukan seperti model organisasi lama, dimana individu lebih dominan. Sebaliknya, saat ini  organisasi mengedepankan kerjasama, di mana sumber dayanya pintar dan maju bersama.

Yang kelima dibutuhkan team learning. Ini menjadi salah satu hal yang penting, dimana para pegawai bisa belajar bersama dan saling mendorong untuk kemajuan bersama (as/dnv).