INDONESIAONLINE – Aria Bima poitikus PDI-P ketar-ketir dengan data perolehan suara pemilu 2024. Di mana, baik quick count maupun real count KPU, suara Ganjar-Mahfud anjlok, tapi suara Pileg PDI-P meroket di berbagai daerah.

Kekhawatiran Aria dikarenakan adanya instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, agar suara pilpres berbanding atau lebih tinggi dari suara pileg.

Bila nantinya suara pilpres sesuai dengan data yang terus dipublikasikan KPU, maka Aria menyebut, bisa-bisa dirinya tidak akan dilantik jadi anggota DPR RI 2024-2029.

“Kenapa sekarang suara Pileg lebih tinggi daripada suara Pilpres. Kenapa? Nah itu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua kader termasuk saya yang ada di (dapil) Solo. Karena itu instruksi partai yang bisa membuat saya tidak dilantik,” ucap Aria, Jumat (16/2/2024) kemarin.

Baca Juga  Saling Serang Anies-Ganjar

Oleh karena itu, Aria mengaku berulang kali menyampaikan kritik dan masukan terhadap penyelenggara pemilu supaya melakukan investigasi terhadap anomali itu.

“Dan kalau saya tidak menyampaikan ini, bisa-bisa Ario Bimo tidak dilantik karena itu adalah instruksi ketua umum. Daripada saya tidak dilantik, ya saya kerja dulu kenapa ini terjadi,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR ini.

Anomali ini pun disampaikan Ganjar Pranowo. Ia menyebut perolehan suara Ganjar-Mahfud MD rendah di sejumlah wilayah basis massa PDI-P, tetapi PDI-P unggul secara nasional, termasuk di wilayah-wilayah kandang banteng dalam perhitungan pileg.

“Hasil dari quick count, perolehan PDI-P, saya kira masih tinggi ya. Kalau enggak salah masih nomor satu ya. Agak anomali dengan suara saya,” ucap Ganjar.

Baca Juga  PKB Cabut, Gelora Deklarasikan Dukungan ke Prabowo

Ganjar menambahkan, pihaknya kini tengah menyelidiki penyebab anomali tersebut. “Sepertinya, split tiketnya agak terlalu lebar,” ujarnya.