Beranda

Awan Berlubang Terjadi di Jember, BMKG Beri Penjelasan Begini

INDONESIAONLINE – Beredar video dan foto yang memperlihatkan fenomena awan unik di langit Jember. Fenomema yang tampak seperti awan berlubang itu terjadi pada Selasa (4/6).

Seperti diunggah akun Facebook Nindita Vandana, fenomena awan langka ini seperti berbentuk asap. “Uniknya awan ini hanya bisa di lihat di sebuah Kabupaten Jember saja,” jelasnya

Sementara pengguna Facebook Emon Pemirsah menyebutkan  langit di Jember tampak seperti awan berlubang dan membentuk lingkaran.

“Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Beberapa warga pun gempar menyaksikan fenomena awan berlubang itu,” tulisnya.

Merespons ramainya unggahan fenomena awan berlubang di sosial media, petugas Badan Meteorologi Klimatologis dan Geofisika (BMKG) Pos Meteorologi Jember Akmal menjelaskan fenomena awan itu kerap disebut sebagai awan cavum. Atau dikenal juga dengan istilah awan celah melingkar, awan lubang jatuh, dan awan lubang-lubang.

“Bentuk seperti celah pada awan itu paling sering ditemukan di lapisan awan altocumulus, diikuti oleh cirrocumulus dan kemudian stratocumulus,” ujar Akmal, dilansir keterangan resmi BMKG, Rabu (5/6).

Secara umum, menurut Akmal, lubang pada awan itu terlihat berada di lapisan altocumulus atau awan menengah. Awan jenis itu biasanya terbentuk saat pesawat terbang melalui lapisan awan kumuliform yang tipis dan memicu glasial.

“Galsial membuat partikel awan yang berubah dari tetesan air menjadi partikel es. Sehingga muncul seperti efek domino,” terangnya.

Lebih lanjut, Akmal menjelaskan, efek domino pada fenomena ini seolah menciptakan celah di awan, tempat partikel es turun di ketinggian, dan terkadang melengkung karena kecepatan angin yang berbeda di ketinggian yang berbeda-beda.

“Awan cavum dapat ditemukan di antara tiga jenis awan, yakni cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus. Dalam ilmu cuaca awan itu bisa disebut sebagai cirrocomulus cavum, altocomulus cavum, dan stratocomulus cavum yang masing-masing disingkat menjadi Cc cav, Ac cav, dan Sc cav,” pungkas Akmal. (bin/hel)

Exit mobile version