INDONESIAONLINE – Maraknya obat herbal di pasaran Indonesia, kerap menimbulkan masalah bagi masyarakat. Tak jarang masyarakat yang kadung percaya dan mengonsumsi obat herbal tertentu, mengalami hal buruk bagi kesehatannya.
Lambung hancur dan gagal ginjal salah satu efek dari obat herbal tertentu seperti yang diunggah akun Twitter @ngobrolinapasih terkait bahayanya obat herbal Tong Mai Dan yang dilabeli obat rematik.
“Kalau mamak bapak kalian beli ini, plis dibuang aja. Sudah ada korbannya, om saya yang jauh di kalimantan. Lambungnya hancur dan gagal ginjal. Baru selesai operasi lambung kemarin. Biasanya dilabel obat rematik. Isinya oplosan anti nyeri dan anti inflamasi toxic dose,” tulis akun tersebut.
Sontak saja unggahan itu menjadi viral dan telah dibagiakan sebanyak 6.461 kali dan disukai lebih dari 13 ribu akun. Hal itu pun menuai beragam komentar dari warganet, tak terkecuali akun para dokter yang aktif di media sosial.
Dokter Spesial Penyakit Dalam, dr. Dana Pramudya, mengungkapkan penggunaan sembarangan obat anti-nyeri atau anti-inflamasi seperti NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs) dapat berdampak signifikan pada kesehatan ginjal.
“NSAID bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin yang berfungsi dalam proses inflamasi dan nyeri,”tulisnya.
“Jika benar isinya oplosan obat anti nyeri dan obat inflamasi dengan dosis yg toxic, maka bahaya banget. Cc @BPOM_RI,” tulis Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Decsa Medika Hertanto.
Dari hasil pengecekan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati, obat herbak Tong Mai Dan tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bahkan, di kanal resmi BPOM, Brunei Darussalam pernah melarang produk tersebut beredar. Pasalnya mengandung klorfeniramin dan deksametason.
Menurut Zullies, ada beragam kandungan bahan kimia dalam obat herbal tersebut yang dapat merusak lambung dan ginjal. Tidak heran jika efeknya merusak ginjal dan lambung.
“Deksametason adalah obat steroid yang mengiritasi lambung dan dapat menyebabkan gagal ginjal jika dipakai sembarangan,” pungkas Zullies (bn/dnv).