INDONESIAONLINE- Keberadaan Bank Sampah semakin penting di lingkungan masyarakat. Kini, sampah tidak hanya cukup dibuang pada tempatnya, namun juga diolah agar menjadi sesuatu yang memiliki manfaat dan nilai guna. Salah satu cara kreatif untuk mengolah sampah adalah dengan bank sampah yang menggunakan paradigma mencegah timbulnya sampah (reduce), menggunakan ulang sampah (reuse), serta mendaur ulang sampah (recycle).

Ya, Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering rumah tangga, seperti plastik, kertas, kaleng, dan lain-lain yang menerapkan sistem konversi dari sampah menjadi uang, untuk meningkatkan partisipasi warga dalam memilah serta mendaur ulang sampah.

Di Kota Blitar, Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gencar mensosialisasikan dan membentuk Bank Sampah di seluruh kelurahan. Salah satu Bank Sampah yang berhasil dan menjadi percontohan di Kota Blitar adalah Bank Sampah Bintang Sedekah di lingkungan RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo.

Terkini, Bank Sampah Bintang Sedekah RT 3 RW 4 menjadi andalan Kelurahan Tlumpu dalam penilaian lomba Kelurahan Berseri tingkat Jawa Timur. Dalam agenda ini, tim juri dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur datang dan meninjau langsung Bank Sampah Bintang Sedekah dalam rangka penilaian dan evaluasi, Selasa (4/7/2023).

Lurah Tlumpu Muhemi menyampaikan, Kelurahan Tlumpu menjadi wakil  Kota Blitar yang lolos dalam lomba Kelurahan Berseri Kategori Pratama Tingkat Jawa Timur Tahun 2023. Ini adalah pertama kalinya Kelurahan  Tlumpu ambil bagian dalam lomba Kelurahan Berseri tingkat provinsi.

“Verivikasi lapangan ini dilaksanakan setelah Kelurahan Tlumpu dinyatakan lolos verifikasi administrasi.Verifikasi lapangan ini untuk mencocokkan data berkas yang kita kirim itu. Ini pertama kalinya Kelurahan Tlumpu mengikuti lomba Kelurahan Berseri, jadi kita masih tingkat pratama,” kata Muhemi.

Dalam lomba Kelurahan  Berseri tingkat pratama ini ada tim juri dari provinsi menilai Kelurahan Tlumpu dari dua item. Pertama penilaian terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kedua Bank Sampah.Dan tentunya,  Bank Sampah yang dinilai oleh tim juri dari provinsi adalah Bank Sampah Bintang Sedekah di RT 3 RW 4.

Baca Juga  Pembangunan Taman di Eks Pasar Merjosari Hampir Rampung, Ditarget Tuntas Akhir Bulan Ini

“Saya sangat optimis Bank Sampah Bintang Sedekah akan mampu membantu Kelurahan Tlumpu meraih predikat Kelurahan Berseri Tingkat  Pratama. Dan semoga tahun depan kita bisa naik kelas meraih predikat Kelurahan Berseri Tingkat  Madya,” imbuhnya.

Kekompakan warga RT 3 RW 4 Kelurahan  Tlumpu dalam mengelola Bank Sampah diacungi jempol oleh tim juri Kelurahan Berseri dari provinsi. Dalam pengelolaanya, warga setempat melalui Bank Sampah ini berhasil mengolah sampah anorganik menjadi produk kerajinan seperti bunga plastik, kerajinan pot bunga dan mainan berbentuk binatang.

“Tas kresek kita permak menjadi bunga, botol air mineral kita rubah menjadi kerajinan pot bunga dan untuk galon-galon itu kita ubah jadi mainan berbentuk binatang. Selain sampah anorganik, warga lingkungan sini juga mengelola sampah organik, ibu-ibu kalau ada potongan sayur-sayuran tidak terpakai itu dibuang di biopori,” jelas Ketua Bank Sampah Bintang Sedekah, Ratno Sugeng Raharjo.

Uniknya, dalam menjalankan Bank Sampah ini warga RT 3 RW 4 memanfaatkan Pos Kamling sebagai kantor. Penggunaan Pos Kamling sebagai kantor operasional ini dilakukan karena keterbatasan lahan pemukiman. Berada di lingkungan perkotaan, RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu tidak banyak memiliki lahan terbuka, hampir seluruh lahan dipergunakan untuk perumahan.

“Jadi, Pos Kamling di lingkungan sini digunakan untuk dua fungsi. Yakni fungsi penjagaan dan tempat penampungan untuk Bank Sampah. Nah, untuk Bank Sampah ini setelah Pos Kamling kita pakai langsung kita bersihkan,” terang Ratno.

Dwi Yusmadi selaku Ketua RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu menambahkan, keberadaan Bank Sampah Bintang Sedekah dalam perjalanannya mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga. Setiap hari Sabtu dan Minggu, warga setempat mengumpulkan hasil sampahnya di Pos Kamling yang merupakan kantor operasional Bank Sampah Bintang Sedekah.

“Sampah dikumpulkan setiap hari Sabtu dan Minggu, karena kalau hari biasa warga semuanya bekerja. Yang dibawa ke Bank Sampah itu sampah yang bisa didaur ulang seperti botol, galon, plastik tebal dan lainnya,” terang

Baca Juga  Perbaiki Sanitasi Lingkungan, FIFGROUP Bangun IPAL

Penilaian Kelurahan Berseri ini jadi motivasi bagi seluruh masyarakat  Kelurahan Tlumpu untuk semakin mencintai lingkungan. Khusus bagi warga RT 3 RW 4, penilaian Kelurahan Berseri ini jadi motivasi untuk kedepan terus merawat ekosistem lingkungan melalui pengelolaan Bank Sampah.

“Warga kami benar-benar sadar, pengelolaan sampah itu penting sekali untuk meminimalisir kerusakan lingkungan,” tutupnya.

Tim juri Kelurahan Berseri dari provinsi menyampaikan pujian terkait dengan pengelolaan sampah oleh Bank Sampah Bintang Sedekah. Secara keseluruhan, tim juri menilai Bank Sampah milik RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu ini cukup baik dalam pengelolaan persampahan.

“Melihat jumlah KK dengan jumlah nasabah, saya kira ini (Bank Sampah Bintang Sedekah) sudah lumayan bagus. Tidak hanya bagus, tapi lumayan bagus. Dan Bank Sampah ini untuk kategori pratama saya bilang sudah lebih dari lumayan,” kata Profesor Sujiman, salah satu anggota tim juri Kelurahan Berseri.

 

Dalam kesempatan ini Sujiman mendorong agar Bank Sampah di RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu kedepan semakin berkembang. Selain Bank Sampah Anorganik, pihaknya juga mendorong agar RT 3 RW 4 Kelurahan Tlumpu juga menghidupkan Bank Sampah Organik.

“Nanti tinggal Bank Sampah Organiknya dibentuk. Supaya setiap rumah tangga bisa menyetor sampah-sampah organik rumah tangga dapur,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Desa/Kelurahan Berseri merupakan program yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. ‘Berseri’ sendiri memiliki kepanjangan Bersih, Indah dan Lestari.

Program desa/kelurahan berseri dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Berseri tingkat rintisan yang dibina dan diseleksi oleh kabupaten/kota dengan penilaian pada 1 RW. Untuk tingkat Provinsi terdapat 3 kategori yaitu Berseri tingkat Pratama penilaiannya pada 2 RW, dan Berseri Tingkat Madya minimal telah mengelola 3 RW. Untuk Berseri tingkat Mandiri minimal mengelola 4 RW atau semua RW apabila pada desa/kelurahan tersebut jumlah RW kurang dari 4.